JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, gejala Covid-19 akibat penularan varian Omicron mirip dengan flu, seperti pilek, sakit tenggorokan, dan batuk.
Untuk menurunkan gejala, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, masyarakat bisa membeli vitamin maupun obat yang dijual bebas dan berlogo hijau.
Nadia mengatakan, masyarakat bisa membeli obat yang sifatnya bebas seperti vitamin dan obat penurun panas.
Baca juga: Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Omicron Terjadi Awal Maret
"Jadi vitamin bisa dibeli karena merupakan obat bebas, kemudian obat penurun panas merupakan obat yang berwarna hijau jadi bisa dibeli dengan bebas tidak perlu resep dokter," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (10/2/2022).
Namun, Nadia mengatakan, masyarakat tetap harus berkonsultasi dengan dokter apabila akan membeli obat yang harus dengan resep dokter.
Selain itu, jika gejala Covid-19 tidak mereda setelah mengonsumsi "obat warung", ia menyarankan agar pasien segera memeriksaan diri ke dokter.
"Tapi kalau demamnya enggak turun, tambah berat konsultasi ke dokter, jangan ketika sudah parah. Yang penting jangan terlambat jadi parah," ucap Nadia.
Sebelumnya, Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, flu memiliki gejala yang sangat mirip dengan Covid-19 akibat varian Omicron.
Gejala itu seperti pilek atau hidung tersumbat disertai batuk dan badan lemas.
Baca juga: Kemenkes: Belum Ada Nakes yang Meninggal akibat Covid-19 selama Lonjakan Omicron
"Jadi memang mirip-mirip dengan influenza tapi ada juga tambahannya nyeri kepala dan badannya lemas, ini mirip banget dengan flu. Oleh sebab itu, untuk kondisi Omicron yang sudah mulai marak ini, jangan terlalu menganggap enteng flu," kata Erlina dalam acara diskusi yang digelar MNC Trijaya, Sabtu.
Erlina mengatakan, masih banyak orang yang menganggap enteng gejala tersebut sebagai flu atau pilek biasa, padahal jika ternyata positif Omicron dapat menularkan kepada banyak orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.