"Pemerintah perlu cerdas menyiasati kondisi keuangan negara. Fokus ke penanganan pandemi," kata Mardani kepada wartawan, pada Selasa, dilansir dari pemberitaan Kompas TV.
Menurut dia, ada banyak cara yang lebih murah dan efisien, sehingga seharusnya tak perlu membeli mobil baru hingga membuang-buang uang hingga miliaran rupiah tersebut.
"Sekarang eranya tidak memiliki. Ada banyak cara yang lebih murah dan mudah," ujarnya.
APBN 2022 masih defisit
Pada 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, APBN 2022 masih mengalami defisit sebesar Rp 868 triliun.
Defisit ini dipicu oleh penerimaan negara yang lebih kecil dibanding belanja negara.
Tercatat, penerimaan negara tahun 2022 dipatok sebesar Rp 1.846,1 triliun.
Jumlah itu terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 1.510 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 335 triliun, dan hibah Rp 0,6 triliun.
Sementara itu, belanja negara tahun depan dipatok tembus Rp 1.714,2 triliun dengan perincian belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.944,5 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp 769,6 triliun.
"Tahun depan kita masih mengalami defisit sebesar 4,85 persen dari PDB atau Rp 868 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi TKDD 2022 pada 29 November 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.