Meski jumlahnya masih banyak, Suhartono mengungkap, angka pekerja asing selama masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan.
"Perkembangan pada masa Covid-19, terjadi penurunan pada 2019 sebanyak 109.546 pekerja, menjadi 93.761 pada 2020, dan pada 2021 sebanyak 88.271," kata Suhartono.
Pekerja asing di bidang jasa misalnya, pada tahun 2019 jumlahnya mencapai 65.416 orang.
Kemudian, pada sektor industri sebanyak 41.418 orang, sedangkan sektor pertanian dan maritim sebanyak 2.712.
"Jadi, total pada 2019 sebanyak 109.546 (pekerja asing)," kata Suhartono.
Sementara, tahun 2020 pekerja asing di sektor jasa turun menjadi 53.323 orang. Sektor industri turun menjadi 38.087 orang, dan sektor pertanian-maritim menjadi 2.351 orang.
Dengan demikian, tahun 2020 jumlah pekerja asing di Indonesia berdasarkan kategori jenis usaha mencapai 93.761 orang.
"Sementara, pada 2021, untuk sektor jasa sebanyak 46.795, industri sebanyak 39.225, pertanian dan maritim sebanyak 2.251. Jadi total pada 2021 sebanyak 88.271," tutur Suhartono.
Baca juga: Jokowi: Saya Masih Dengar Permainan di Karantina, Orang Asing Komplain ke Saya
Menurut Suhartono, penurunan jumlah pekerja asing ini tak lepas dari adanya kebijakan pengendalian TKA di masa pandemi Covid-19.
Tak bisa dipungkiri, banyaknya tenaga kerja asing di Indonesia menjadi kekhawatiran bagi pekerja dalam negeri. Apalagi, masih banyak angkatan kerja Indonesia yang menganggur.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ada 9,1 juta pengangguran di Indonesia per Agustus 2021.
Meski masih tinggi, jumlah itu turun sekitar 670.000 orang dibandingkan Agustus 2020 yang mencapai 9,77 juta orang.
Memandang hal ini, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi Sugandi menilai, banyaknya alat-alat berat yang didatangkan dari luar negeri untuk keperluan pembangunan menyebabkan Indonesia harus mempekerjakan tenaga asing.
"Saya melihat banyak barang-barang baru yang orang Indonesia saya pikir belum bisa sampai ke situ," kata Yogi kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Data Kemenaker: TKA Asal China Terbanyak, Disusul Jepang dan Korsel
Menurut Yogi, jika situasinya demikian, mau tak mau tenaga asing harus dipekerjakan. Namun demikian, ia mengatakan, seharusnya tenaga asing juga bertindak sebagai pendamping bagi pekerja Indonesia.