Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Namaku Bento, Ayahku Pegawai Pajak, Hartaku Berlimpah

Kompas.com - 05/02/2022, 06:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dari postur pendapatan Wawan Ridwan saja serta anaknya yang masih dalam tanggungan karena masih berkuliah, kemampuan membelanjakan barang-barang mewah serta “kedermawanan” ke berbagai kalangan sangatlah tidak masuk akal sehat.

Entah pola pendidikan dan budi pekerti seperti apakah yang diberikan Wawan selaku orangtuanya dalam memanjakan anaknya sedemikian “sultannya”.

Saya jadi teringat dengan perjuangan para mahasiswa yang saya ampuh untuk bisa membayar uang kuliah serta biaya makan sehari-hari, rela membantu saya di Pusat Pengendalian Lalu Lintas Nasional (National Traffic Management Center – NTMC) Polri.

Dengan honor magang yang diperolehnya usai bekerja dalam tiga shift kerja yang dipilih (pagi, sore dan malam) mereka merasa bangga dengan hasil jerih payahnya.

Honor yang didapatkan dari puluhan mahasiswa saya ini bisa meringankan beban orangtuanya yang bekerja serabutan.

Saya selalu menekankan para mahasiswa untuk bisa berkuliah dengan prestasi yang membanggakan dan bisa memperoleh uang halal dari hasil jerih payahnya tanpa mengganggu perkuliahannya.

Uang halal yang didapatkan – walau sangat minim – membawa berkah bagi mahasiswa dalam perjuangannya untuk bisa bayar semesteran atau membantu orangtuanya.

Pejuang tangguh yang saya rekrut ini berasal dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta (Polimedia), Universitas Gunadharma, Universitas Asyafiiyah, Universitas Pamulang, Universitas Mercubuana, dan lain-lain.

Mendiang kakek saya yang pensiunan Polri berpangkat rendah atau almarhum bapak saya yang juga berpangkat bintara dari TNI-AD selalu tidak bosan-bosannya berpesan,”Anak polah bapa kepradah arti saking paribasan ing dhuwur yaiku wong tuwa melu repot amarga tumindake anake”.

Selarik bahasa Jawa ini berarti anak berulah ayah yang menanggung malu. Tentu konotasi ini akan berbeda dengan serangkaian “duet ajib-ajib” antara Wawan yang pejabat Direktorat Jenderal Pajak dengan putranya yang “Bento” itu.

Simaklah perjalanan Bupati Trenggalek

Jika melihat “sultan-sultan” muda yang kaya raya karena hasil kerja kerasnya tentu kita takzim dan kagum.

Akan tetapi jika melihat kekayaan anak-anak muda karena “cipratan” dan “kepretan” uang korupsi orangtuanya, tentu kita malu menjadikannya sebagai rujukan moral.

Saya begitu salut ada anak yang berayakan seorang pengemudi becak dan beribukan asisten rumah tangga, tetapi dia begitu ulet dan gigih dalam memperjuangkan kehidupan yang bermartabat di Surabaya.

Kehidupannya mulai membaik setelah beralih usaha menjual berbagai peralatan rumah tangga.

Begitu ditinggal ayahnya yang wafat di usia 41 tahun, si anak ini sempat “lari” ke Jakarta dengan bermain musik dan menemukan pelepasan kepenatan karena kesibukan kuliah serta memimpin usaha keluarga.

Berkat mimpi berjumpa dengan mendiang ayahnya, remaja ini bermetamoforsa menjadi pengusaha yang sesungguhnya di daerah asal orangtuanya, Trenggalek, Jawa Timur.

Tidak puas karena hanya bisa menampung pengangguran yang jumlahnya terbatas di perusahaannya, remaja yang awal mulanya “muak” dengan politik akhirnya menemukan jalannya dengan memenangkan kontestasi Bupati Trenggalek.

Dia begitu yakin, dengan kekuasaan kepala daerah yang digenggamnya, bisa memberi manfaat kepada banyak orang melalui sentuhan berbagai program-program pembangunan yang pro rakyat (Kompas.com, 06/04/2021)

Dia adalah Mochamad Nur Arifin atau biasa disapa Gus Ipin, yang pernah didapuk Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai wakil bupati termuda se-Indonesia.

Saat maju sebagai wakil bupati di Pilkada 2015 bersama Emil Dardak, Gus Ipin masih berusia 25 tahun 10 bulan dan 1 hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com