Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: BOR RS Rujukan Covid-19 Nasional 17 Persen, Jakarta Tertinggi

Kompas.com - 03/02/2022, 22:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, saat ini keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di tingkat nasional 17 persen.

"Batas BOR itu 60 persen, dan BOR RS di tingkat nasional saat ini 17 persen," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat, Kamis (3/2/2022).

Adapun berdasarkan dashboard keterisian tempat tidur RS Covid-19 di laman resmi Kemenkes RI per 2 Februari, total ketersediaan tempat tidur atau BOR rumah sakit di tingkat nasional saat ini 17 persen.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan BOR RS tertinggi yakni 58 persen. Kemudian, disusul provinsi lain yaitu Banten (30 persen), Bali (26 persen), Jawa Barat (22 persen) dan DI Yogyakarta (11 persen).

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, keterisian tempat tidur atau BOR rumah sakit rujukkan Covid-19 meningkat seiring dengan kenaikan kasus Covid-19.

Baca juga: BOR Capai 68 Persen, Ventilator hingga Oksigen di RS Harapan Kita Masih Tersedia

Ia mengatakan, rata-rata BOR RS di tingkat nasional 13,89 persen. DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi pasien yaitu 52 persen.

"Rata-rata BOR rumah sakit rujukan di tingkat nasional sebesar 13,89 persen dengan DKI Jakarta sebagai penyumbang tertinggi yaitu mencapai 52 persen, disusul Banten 22 persen dan Jawa Barat 16 persen," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/2/2022).

Wiku mengatakan, saat ini, sebanyak 30 provinsi di Indonesia masih mempertahankan BOR RS di bawah 10 persen.

Ia juga mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan pasien, pemerintah meningkatkan jumlah tempat tidur perawatan mencapai 10.996 untuk ruang isolasi dan ICU.

"Angka ini dapat dioptimalkan dengan mengkonversikan hingga 40 kali dan kebutuhannya bertambah di kemudian hari," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com