Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Kasus Covid-19 Diprediksi Mayoritas Omicron | Ironi Kerangkeng Bupati Langkat

Kompas.com - 31/01/2022, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang lonjakan kasus Covid-19 dan prediksi infeksi Omicron menjadi pemberitaan yang ramai dibaca di Kompas.com pada Minggu (30/1/2022).

Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman menduga, 11.588 kasus Covid-19 baru pada 29 Januari 2022 didominasi oleh kasus Omicron.

Selain itu, artikel tentang kerangkeng manusia di rumah Bupati non-aktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin, juga menjadi terpopuler.

Kemudian, pernyataan KSAD Dudung Abdurachman soal gerakan intoleransi di Indonesia juga banyak menarik minat pembaca.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. Kasus Harian Covid-19 Tembus 11.000, Diprediksi Mayoritas Masyarkat Terinfeksi Omicron

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, peningkatan kasus harian Covid-19 yang tembus di angka 11.588 pada 29 Januari ibarat fenomena puncak gunung es.

Menurut dia, penularan Covid-19 varian Omicron lebih cepat dengan angka reproduksi di atas 5.

"Kalau Indonesia melaporkan 11.000 kasus bahkan 20.000 sekaligus, itu fenomena puncak gunung es, kita harus sadari ini hitungan matematis yang sangat rasional (dari) pertumbuhan Omicron ini yang masa inkubasinya singkat dan angka reproduksinya di atas 5," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/1/2022).

Dicky juga mengatakan, pola pertumbuhan varian Omicron juga lebih cepat yaitu 2-3 hari sehingga diprediksi mayoritas masyarakat sudah terinfeksi Omicron.

Namun, kata dia, sekitar 80-90 persen kasus Covid-19 Omicron memiliki gejala ringan dan sedang.

"Ini yang membuat orang enggak aware apalagi Indonesia literasi masyarakat kita terhadap Covid-19 masih sangat harus kita tingkatkan," ujarnya.

Selengkapnya baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 11.000, Diprediksi Mayoritas Masyarakat Terinfeksi Omicron

2. Ironi Kerangkeng Bupati Langkat, Tempat Rehab Ilegal yang Memakan Korban Jiwa

Sel kerangkeng milik Bupati non-aktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin meninggalkan ironi. Diklaim sebagai tempat pembinaan bagi pecandu narkoba, tempat tersebut ternyata telah memakan korban jiwa.

Laporan soal adanya kerangkeng di rumah Terbit Perangin-angin berbuntut panjang. Setelah terungkap usai Terbit Rencana Perangin-angin terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, fakta-fakta baru bermunculan dari penyelidikan sejumlah pihak.

Selain kepolisian, Komnas HAM menjadi salah satu pihak yang ikut menelusuri kerangkeng milik Bupati non-aktif Langkat.

Komnas HAM melakukan investigasi langsung ke Langkat atas laporan Migrant Care yang mengungkap soal kerangkeng ini pertama kali.

Dalam aduannya, Migrant Care melaporkan dugaan terjadinya perbudakan hingga penganiayaan terhadap penghuni kerangkeng manusia milik Terbit Rencana Perangin-angin.

Dalam penyelidikannya, Komnas HAM menemukan adanya korban meninggal jiwa. Adapun korban merupakan warga yang tengah menjalani rehabilitasi.

Mengenai sel kerangkeng itu, Bupati nonaktif Langkat mengklaim merupakan tempat pembinaan bagi warga Langkat yang menjadi penyalah guna narkotika.

"Jadi memang itu tempat rehabilitasi, setelah kami cek ke semua saksi dan sebagainya termasuk kepada masyarakat termasuk saksi-saksi yang di luar proses kemarin," ungkap Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Sumut pada Sabtu (29/1/2022).

Selengkapnya baca juga: Ironi Kerangkeng Bupati Langkat, Tempat Rehab Ilegal yang Memakan Korban Jiwa

3. KSAD Dudung: Pembiaran Gerakan Intoleransi di Indonesia Sangat Berbahaya

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyebutkan, pembiaran gerakan intoleransi di Indonesia sangat berbahaya.

Dudung menyampaikan hal itu dengan meminjam istilah yang digunakan oleh eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono dalam pengantar buku berjudul "Dudung Abdurachman Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi" yang baru diluncurkannya, Sabtu (29/1/2022).

"Saya meminjam istilah Jenderal TNI Purn Prof Dr AM Hendropriyono dalam pengantar buku ini, pembiaran gerakan intoleransi di Indonesia sangat berbahaya, karena sifat dari gerakan intoleransi adalah terorisme," kata Dudung dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad).

Selain itu, Dudung meminjam istilah yang disampaikan Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang akrab disapa Habib Luthfi bahwa jangan memberikan peluang sejengkal pun terhadap kelompok intoleran, pegang teguh empat pilar kebangsaan.

Karena itu, Dudung menegaskan, komitmen terhadap merah putih tidak boleh ditawar lagi.

"Indonesia terlahir sebuah keniscayaan akan keberagaman dan perbedaan, dalam perbedaan itulah terletak kekuatan kita sebagai bangsa," kata dia.

Selengkapnya baca juga: KSAD Dudung: Pembiaran Gerakan Intoleransi di Indonesia Sangat Berbahaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com