"Untuk urusan logistik, selain membawa beras dari Jakarta, Ibu Tien membekali sambal teri dan kering tempe. Benar-benar prihatin saat itu," tuturnya.
Baca juga: Harmoko, Patahnya Palu Sidang MPR, dan Lengsernya Soeharto
Meski pejalanan itu sudah berusaha ditutup rapat, kedatangan Presiden ke suatu desa akhirnya bocor juga dan sampai ke telinga pejabat setempat.
Para pejabat daerah pun geger, bahkan memarahi Try karena tidak diberi kesempatan menyambut Presiden.
Namun, karena perjalanan rahasia ini keinginan Soeharto, Try tak bisa berbuat banyak.
Try yang kemudian hari menjadi wakil presiden ini pun melihat Soeharto begitu menikmati perjalanan keluar masuk desa.
Baca juga: Sejarah Babinsa, Lahir di Era Soekarno, Jadi Alat Politik Soeharto
Semua hal yang ditemui di lapangan dicatat Soeharto untuk jadi bahan dalam rapat kabinet.
Saking menikmatinya perjalanan, Soeharto tidak protes atau marah saat ajudannya salah mengambil jalan hingga akhirnya tersesat. Padahal, Soeharto tahu betul wilayah itu.
Dalam ingatan Try, Soeharto ketika itu hanya tersenyum.
Perjalanan incognito itu pun berakhir di Istana Cipanas dengan kondisi semua lelah.
Baca juga: Firasat Harmoko, Tuntutan Reformasi, hingga Mundurnya Soeharto
Kala itu, Soeharto mempersilakan para pembantunya untuk makan terlebih dulu daripada dirinya. Sementara Soeharto merasa puas atas perjalanan rahasianya.
Tepat pada Kamis, 27 Januari 2022, sudah 14 Soeharto tiada. Soeharto mengembuskan napas terakhir pada 27 Januari 2008 karena kegagalan multiorgan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.