Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Dekat Jokowi dalam Bursa Calon Pangkostrad

Kompas.com - 19/01/2022, 13:28 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

Hanya saja, karir Maruli terbilang lebih dulu moncer ketimbang Agus Subiyanto. Sebab Agus-lah yang menggantikan Maruli di posisi Danpaspampres di tahun 2020.

Maruli juga lebih dulu mendapat promosi sebagai Pangdam. Jika Maruli menjadi Pangdam sejak tahun 2020, Agus baru naik di posisi strategis itu di tahun 2021.

Meski begitu, bukan berarti Agus tidak bisa 'membalap' karir Maruli. Khairul Fahmi memberi contoh saat jabatan Jenderal Dudung Abdurachman sebelumnya berkali-kali berada di 'bawah' juniornya, Letjen Eko Margiyono.

Baca juga: Mengenal Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut yang Jadi Komandan Paspampres

Namun kini justru Dudung-lah yang mendapat promosi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

"Pak Dudung misalnya, karirnya bisa dibilang tidak termasuk cepat. Baru dikenal dan menonjol dalam 2-3 tahun terakhir," tuturnya.

"Sebagai Pangdam dan Pangkostrad, dia bahkan menggantikan juniornya di Akmil. Tapi faktanya hari ini, dia bisa sampai di kursi pimpinan TNI AD," sambung Khairul.

Dudung memang menggantikan Eko Margiyono sebagai Pangdam Jaya di tahun 2020 saat Eko dipromosi sebagai Pangkostrad. Lagi-lagi Dudung menempati posisi yang ditinggalkan Eko Margiyono di tahun 2021 saat Eko dimutasi dari Pangkostrad menjadi Kasum TNI.

Kedekatan dengan Jokowi Bukan Jaminan

Meski banyak yang menganggap kedekatan dengan presiden menjadi kans kesuksesan, namun belum tentu hal itu menjadi jaminan.

Nama Maruli dan Agus Subiyanto bisa saja tersingkir apabila aspek yang dipertimbangkan adalah dari segi kebutuhan, kapabilitas, prestasi, serta kekayaan pengalaman.

"Apabila pengisian itu mempertimbangkan aspek senioritas, saya kira Maruli dan Agus Subiyanto tidak akan berada di prioritas pertama. Ada sejumlah senior di generasi Akmil 90-an yang juga layak, memiliki prestasi dan kaya pengalaman," Khairul Fahmi.

Baca juga: Jabatan Pangkostrad Tunggu Wanjakti, Panglima TNI: Paling Lama 2 Minggu ke Depan

"Di antaranya ada nama Mayjen I Nyoman Cantiasa, peraih Adhi Makayasa 1990 dan mantan Danjen Kopassus, lalu ada juga Mayjen Teguh Pujo Rumekso, mantan Komandan Pusat Penerbangan TNI AD yang merupakan peraih Adhi Makayasa 1991," tambah dia.

Nama-nama kandidat pengisi posisi Pangkostrad nantinya akan diserahkan Panglima TNI dari hasil penilaian Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) TNI kepada Presiden. Jokowi lah yang akan memilih siapa yang akan dipromosi sebagai pemegang tongkat komando Kostrad.

"Faktor akseptabilitas dalam arti diterima (disukai) menjadi faktor keberuntungan bagi kandidat Pangkostrad terutama bisa diterima oleh pimpinan politik dan militer," terang Peneliti senior Marapi Consulting and Advisory, Beni Sukadis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com