Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet Airlangga-Andika 2024 Dinilai Sulit Terjadi

Kompas.com - 12/01/2022, 13:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Pilpres 2024 sulit terjadi.

Ujang mengatakan, Partai Golkar seharusnya mencari figur atau tokoh lain selain Andika yang memiliki elektabilitas tinggi untuk mendampingi Airlangga dalam Pilpres 2024.

"Duet ini sulit terjadi. Karena, mestinya cawapres Airlangga itu figur atau tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Menurut dia, penilaian itu terjadi karena kenyataannya, elektabilitas Airlangga dalam sejumlah survei nasional masih lemah untuk diusung sebagai capres.

"Karena, figur atau tokoh itu (cawapres) untuk mengisi kelemahan Airlangga soal elektabilitas yang masih harus ditambah," jelasnya.

Baca juga: Golkar Buka Peluang Duet Airlangga-Andika Perkasa di Pilpres 2024, Sebut Sebagai Paket Menarik

Catatan Kompas.com, berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada Oktober 2021, elektabilitas Airlangga sebesar 0,3 persen pada simulasi semi terbuka 42 nama dan 0,5 persen pada simulasi tertutup 15 nama.

Pada Agustus 2021, survei Charta Politika merilis bahwa elektabilitas Airlangga berada di angka 0,7 persen pada model simulasi banyak nama.

Kemudian, hasil survei Politika Research & Consulting bersama Parameter Politik Indonesia, November-Desember 2021, Airlangga tercatat hanya memiliki elektabilitas 0,6 persen pada simulasi 32 nama calon presiden.

Elektabilitas Airlangga kalah jauh tertinggal dibanding nama-nama yang ada di papan atas survei tersebut, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (23,1 persen), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (21,6 persen) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (11,4 persen).

Baca juga: Tak Sepakat Wacana Pilpres Diundur 2027, Airlangga: Lihat Undang-undangnya

Beralih ke duet Airlangga-Andika, Ujang menilai kans Andika Perkasa berhasil diusung Golkar pada 2024 sebagai cawapres juga sulit terjadi. Sebab, Andika bakal pensiun dari Panglima TNI pada akhir 2022.

"Jika sudah pensiun, tak akan jadi magnet politik lagi," tutur Ujang.

Oleh karena itu, ia mengemukakan agar Golkar mencari tokoh lain sebagai pasangan Airlangga dengan mempertimbangkan elektabilitas tinggi.

"Ya, jika ingin menang, ya mesti cari pasangan Airlangga yang memiliki elektabilitas oke," ujarnya.

Selain itu, Golkar juga dipandang wajib berkoalisi dengan partai lain dalam Pilpres 2024 karena terhalang presidential threshold 20 persen. Apabila hal itu tak dilakukan, maka Golkar tak akan bisa mengusung Airlangga, terlebih menjadikan Andika sebagai cawapres.

Hanya saja, Ujang mengingatkan bahwa koalisi tentu akan menimbulkan efek bagi Golkar, yaitu bisa saja tidak jadi mencalonkan Andika sebagai cawapres.

Baca juga: Menterinya Terjerat Korupsi, Kenapa Elektabilitas PDI-P, Gerindra, dan Golkar Tetap Tinggi?

Sebab, menurut dia, tentu partai lain akan mengajukan calon masing-masing untuk posisi cawapres.

"Koalisi dengan partai lain itu pula, partai lain itu akan ajukan cawapres pendamping Airlangga," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menilai, duet Airlangga-Hartarto merupakan representasi dari kalangan ekonomi dan pertahanan.

"Itu memang satu paket yang menarik ya, tapi ya kita jangan tergesa-gesa lah," kata Dave di kantor DPP Golkar, Selasa (11/1/2022).

"Kita kan sekarang fokus kepada Pak Airlangga, menaikkan elektabilitas, pekerjaan untuk sosialisasikan beliau, kita tidak berpikir untuk mencari figur lain," ia melanjutkan.

Dave menilai bahwa Andika sejauh ini cukup sigap menyikapi berbagai isu.

Menurutnya, komunikasi antara Andika dengan partai-partai politik di DPR juga berjalan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com