Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Paradoks Jawa Barat, Baru 9 Daerah Penuhi Kriteria Vaksin Booster Covid-19

Kompas.com - 03/01/2022, 23:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sisi lain vaksinasi booster

Vaksin booster Covid-19 memang baru mencuat belakangan. Walaupun, belakangan untuk situasi pandemi Covid-19 pun enggak jauh-jauh amat jeda waktunya dengan awalan.

Dalam perjalanan serbuan SARSCoV-2 penyebab Covid-19 ini telah membuat dunia gulung koming dua tahun terakhir. Korban jiwa berjatuhan dari seantero Bumi. Ekonomi tersendat bahkan mandek di situasi terburuk pandemi ini.

Dalam sejarah penyakit di dunia, Covid-19 menjadi pagebluk yang menghadirkan vaksin dalam tempo teramat cepat. Sejumlah prosedur dipermudah demi segera hadirnya vaksin ini.

Baca juga: Mimpi Vaksin Covid-19 Segera

Tentu, hasil yang didapat juga tidak sepresisi vaksin lain. Sasaran awal yang dikejar dari vaksin Covid-19 adalah meminimalkan angka kematian dan mengurangi tingkat kesakitan akibat wabah ini.

Huru-hara sedunia sejak awal 2020 sudah bersiap reda, varian baru malah tiba. Varian delta pun terbukti lebih ganas. Lonjakan kasus dan angka kematian membumbung tinggi di medio Juni 2021. 

Baru mulai bernapas lega ketika karakter varian delta Covid-19 bisa lebih dipetakan, muncul varian omicron. Yang ini, penyebarannya lebih cepat meski disebut tingkat kesakitan yang ditimbulkan tidak seganas varian delta.

Tetap saja, pada hari-hari ini angka kasus baru harian Covid-19 tersebab varian omicron sudah menembus rekor baru di tataran global.

Seruan untuk segera diberikannya vaksinasi booster pun menyeruak, disokong aneka riset terhadap daya tangkal vaksinasi dosis pertama dan kedua Covid-19.

Baca juga: Menkes: Kita Butuh 230 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Booster

Dari banyak data yang terkumpul dalam dua tahun terakhir, para pakar kesehatan dunia semakin condong menyuarakan bahwa vaksinasi adalah tameng yang tersedia sekarang untuk menghadapi serbuan beruntun varian Covid-19.

Pembatasan perjalanan diakui tak akan terlalu efektif lagi di saat pandemi sudah berkembang dan meluas sejauh ini. Meskipun, bukan berarti bepergian sudah bisa kembali seleluasa sebelum pandemi menyerbu. 

Membangun imunitas dan antibodi lewat vaksinasi—tentu enggak ada yang bercita-cita punya antibodi lewat jalan sakit dulu juga, bukan?—bak melengkapi "persenjataan harian" protokol kesehatan dengan disiplin jaga jarak dan mengenakan masker. 

Baca juga: Kemenkes: Lansia dan PBI BPJS Kesehatan Bisa Dapat Vaksin Booster Gratis

Maukah kita menjadi bagian dari penduduk dunia untuk bersama-sama menangkal Covid-19 dengan membangun imunitas melalui vaksinasi?

 

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com