Tujuannya, jelas Wien, agar mereka dapat direkrut sebagai asisten riset di PRBM Eijkman.
Menurut Wien, proses pendaftaran itu masih berlangsung pada tahun ini. Ia juga menegaskan, riset dan biaya kuliah para tenaga honorer itu bakal ditanggung oleh BRIN.
"Proses ini masih tetap berlangsung di tahun 2022, mengikuti mekanisme penerimaan di universitas yang dituju, dan mekanisme perekrutan sebagai asisten riset di BRIN. Yang masih S1 atau S2, perlu menjadi mahasiswa S2 atau S3 by research agar dapat direkrut sebagai asisten riset," ujar dia.
Baca juga: Sejarah Lembaga Eijkman yang Kini Dilebur dengan BRIN
Wien menambahkan, ada pula sebagian tenaga honorer peneliti yang telah mendapat beasiswa dan bakal melanjutkan studinya ke luar negeri.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bagi mereka yang merupakan tenaga honorer non periset seperti administrasi, teknisi, keamanan dan kebersihan maka dapat melamar ke perusahaan alih daya pemenang tender baik di BRIN atau Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai pemilik gedung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.