Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim: Permasalahan Nomor 1 Unicorn Indonesia adalah Talenta

Kompas.com - 15/12/2021, 15:39 WIB
Mutia Fauzia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan masalah utama perusahaan rintisan (start up) unicorn di Indonesia yakni keterbatasan talenta atau keahlian.

Nadiem mengatakan, selain talenta, sebenarnya Indonesia memiliki sistem yang cukup baik untuk mengembangkan ekosistem digital.

"Dari seluruh sistem, bottleneck-nya cuma satu. Kita dari sisi capital bisa, market juga besar, tapi bottleneck-nya talenta. Permasalahan nomor 1 unicorn di Indonesia adalah talenta," ujar Nadiem ketika menjadi pembicara di acara Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital di JCC Senayan, Jakarta (15/12/2021).

Baca juga: Lika-liku Kehidupan Haji Lulung dari Pemulung Jadi Politisi Ulung....

Ia pun menceritakan masa lalunya ketika masih menjadi pengusaha. Nadiem yang merupakan mantan CEO Gojek tersebut mengatakan, ketika ia sedang membangun dirinya untuk menjadi pengusaha, ia membutuhkan banyak pengalaman.

Pengalaman tersebut mulai dari magang, bekerja di perusahaan konsultan, mambangun relasi dengan para pengusaha, sebelum akhirnya ia sendiri menjadi pengusaha.

"Saya menjadi nostalgia, mengingat personal journey saya menjadi entreprenur," ujar Nadiem.

Mengingat pengalamannya selama membangun diri menjadi seorang pengusaha tersebut, Kemendikbudristek kini memberi kesempatan kepada mahasiswa S1 untuk melakukan magang selama satu semester penuh.

Baca juga: Kontroversi Mulan Jameela-Ahmad Dhani, Benarkah Anggota DPR Boleh Karantina di Rumah?

Menurut dia, dengan program magang tersebut, di masa kini, mahasiswa S1 bisa menjadi lulusan yang berkualitas dengan beragam pengalaman yang mereka miliki.

"Jadi anak-anak kita ini saat lulus empat tahun S1, dia sudah satu semester magang di unicorn, satu semester sudah melakukan proyek entrepreneurship, dan satu semester melakukan agritech untuk suatu daerah," ujar Nadiem.

"Bayangkan dengan 3 semester di luar prodi itu, betapa banyaknya mutasi anak-anak kita pada saat umur 21 tahun dia lulus, anak itu sudah menjadi super power, dia sudah punya banyak sekali jurus. Inilah yang kita masukkan dalam Kampus Merdeka," ujar Nadiem.

Baca juga: Kontroversi Mulan Jameela-Ahmad Dhani, Benarkah Anggota DPR Boleh Karantina di Rumah?

Dengan program magang tersebut maka perusahaan-perusahaan teknologi seakan menjadi universitas atau tempat belajar mahasiswa selama enam bulan.

Ia mengklaim, Indonesia menjadi pionir dalam program magang dengan melibatkan perusahaan teknologi.

"Ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, semua perusahaan-perusahaan teknologi menjadi mini universitas selama enam bulan. Ini belum pernah terjadi," kata Nadiem.

"Negara-negara lain sedang melihat Indonesia sebagai pionir dalam melakukan ini. Karena mereka sebenarnya mau ke arah situ juga," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Anies Ingin Siswa Perundung Diberi Pembekalan Ekstra, Bukan Dikeluarkan dari Sekolah

Anies Ingin Siswa Perundung Diberi Pembekalan Ekstra, Bukan Dikeluarkan dari Sekolah

Nasional
KPK dan Polri Teken Kerja Sama Koordinasi dan Supervisi

KPK dan Polri Teken Kerja Sama Koordinasi dan Supervisi

Nasional
Berkunjung ke Rengasdengklok, Anies Janji Bebaskan PBB untuk Bangunan Bersejarah

Berkunjung ke Rengasdengklok, Anies Janji Bebaskan PBB untuk Bangunan Bersejarah

Nasional
Ditanya Urgensi Anggaran Pertahanan Naik, Jokowi: Tanyakan ke Menhan

Ditanya Urgensi Anggaran Pertahanan Naik, Jokowi: Tanyakan ke Menhan

Nasional
Gibran Dapat Buket Bunga dari Anak SD Usai Bagikan Susu di Ponpes Asshidiqqiyah Tangerang

Gibran Dapat Buket Bunga dari Anak SD Usai Bagikan Susu di Ponpes Asshidiqqiyah Tangerang

Nasional
Kubu Panji Gumilang Sebut Polisi Tak Punya 2 Alat Bukti untuk Tetapkan Tersangka, Hanya Fatwa MUI

Kubu Panji Gumilang Sebut Polisi Tak Punya 2 Alat Bukti untuk Tetapkan Tersangka, Hanya Fatwa MUI

Nasional
Jokowi Luncurkan Sertifikat Tanah Elektronik untuk Masyarakat

Jokowi Luncurkan Sertifikat Tanah Elektronik untuk Masyarakat

Nasional
Format Debat Cawapres Diubah, Bawaslu Ingatkan KPU Patuhi UU

Format Debat Cawapres Diubah, Bawaslu Ingatkan KPU Patuhi UU

Nasional
Bawaslu Kaji Dugaan Unsur Kelalaian Penyebab Data Pemilih Pemilu 2024 Bocor

Bawaslu Kaji Dugaan Unsur Kelalaian Penyebab Data Pemilih Pemilu 2024 Bocor

Nasional
Minta RUU MK Tak Disahkan, Pemerintah Tolak Pasal Masa Jabatan dan Usia Pensiun Hakim MK

Minta RUU MK Tak Disahkan, Pemerintah Tolak Pasal Masa Jabatan dan Usia Pensiun Hakim MK

Nasional
KSAD Maruli: Dulu Doni Monardo Jagoan, kalau Beliau Sudah Negur, Kita Bangga Sekali

KSAD Maruli: Dulu Doni Monardo Jagoan, kalau Beliau Sudah Negur, Kita Bangga Sekali

Nasional
Sebut Pinjol dan Judi 'Online' Dipelihara Mafia, Cak Imin Janji Bakal Berantas jika Menangi Pilpres

Sebut Pinjol dan Judi "Online" Dipelihara Mafia, Cak Imin Janji Bakal Berantas jika Menangi Pilpres

Nasional
Jika Terpilih, Anies Janji Potong Rantai Distribusi yang Rugikan Petani dan Pedagang

Jika Terpilih, Anies Janji Potong Rantai Distribusi yang Rugikan Petani dan Pedagang

Nasional
Momen Gibran Dipanggil “Kiyowo” oleh Santriwati, Didoakan Jadi Wapres RI

Momen Gibran Dipanggil “Kiyowo” oleh Santriwati, Didoakan Jadi Wapres RI

Nasional
Jokowi Perintahkan Mahfud, Pemda, dan UNHCR Tangani Pengungsi Rohingya

Jokowi Perintahkan Mahfud, Pemda, dan UNHCR Tangani Pengungsi Rohingya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com