Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Abbas: Saya Puji Jokowi jika Baik, tetapi Saya Kritik jika Tak Baik

Kompas.com - 13/12/2021, 13:30 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menegaskan, dia bukan pendukung Presiden Joko Widodo. Namun, ia juga tidak anti terhadap Jokowi.

Ia menyatakan mendukung Jokowi jika langkah-langkah yang diambil benar. Kendati begitu, Anwar juga tak ragu mengkritik Presiden jika keliru.

"Bagi saya, kalau yang dilakukan Pak Jokowi itu baik, maka saya akan puji dan akan mendukungnya, tetapi kalau yang beliau lakukan dan tetapkan itu tidak baik, saya sebagai warga bangsa tidak boleh diam dan saya harus menyatakan ketidaksetujuan saya. Beliau saya lihat juga tidak alergi terhadap apa yang saya sampaikan," kata Anwar melalui keterangan pers, Senin (13/12/2021).

Baca juga: Anwar Abbas: Janganlah sampai Mengira Saya Memusuhi Jokowi

Anwar pun berpendapat, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang terbuka dan tidak alergi kritik.

Berdasarkan pengalaman Anwar, Jokowi sangat terbuka dengan kritik dan pandangan yang disampaikannya baik atas nama MUI maupun Muhammadiyah.

"Saya sampai berkesimpulan seperti itu adalah karena saya tahu Pak Jokowi itu memang orangnya terbuka dan tidak alergi terhadap kritik," ucap dia.

Bahkan, lanjut Anwar, ketika bertemu di Istana Negara, Jokowi mencatat berbagai kritik dan pandangan yang ia sampaikan.

Karena itu, dia yakin Jokowi bisa menerima perspektifnya dan tidak ada persoalan antara dirinya dengan Presiden.

Pernyataan Anwar ini menjelaskan maksud pernyataannya soal diingatkan Presiden Jokowi untuk tidak bicara keras-keras saat membuka Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI.

Baca juga: Sosok Anwar Abbas, Waketum MUI yang Lempar Jawab Kritik dengan Jokowi

Menurut Anwar, pernyataan itu disampaikan teman-temannya yang hadir di Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI sambil berseloroh.

"Jadi, janganlah sampai mengira terlalu jauh di mana Pak Jokowi telah mengingatkan saya untuk tidak bicara keras sebelum saya menyampaikan sambutan," kata Anwar.

"Juga di samping itu, janganlah sampai mengira bahwa saya itu memusuhi Jokowi," kata dia.

Menurut Anwar, banyak pemimpin negeri yang antikritik karena menganggap diri mereka lebih hebat daripada rakyat.

Baca juga: Saat Jokowi dan Waketum MUI Anwar Abbas Lempar-Jawab Kritik

Namun, Anwar mengaku salut terhadap Jokowi karena mau mendengarkan orang lain.

"Yang sangat saya salut pada diri beliau (Jokowi) adalah kemampuan beliau sebagai seorang pemimpin yang mau dan mampu mendengar kata-kata dari orang yang berhadapan dengannya," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com