KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, semua pihak harus mendemokratisasikan distribusi vaksin ke seluruh negara. Utamanya distribusi ke negara yang penduduknya belum menerima dosis pertama.
Sebab, kata dia, kesenjangan vaksinasi saat ini masih sangat lebar. Di negara kaya, warga yang sudah divaksinasi setidaknya dengan dosis pertama yakni 64,94 persen populasi.
"Sementara di negara berpendapatan rendah hanya 8,06 persen. Ini tentunya tidak dapat dibiarkan," ujar Retno seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/12/2021).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 yang digelar secara hybrid, Kamis.
Baca juga: Bali Democracy Forum ke-14, Menlu Retno Tegaskan Pentingnya Kesetaraan Vaksinasi Covid-19
Dalam kesempatan itu, Retno menegaskan pentingnya kesetaraan dalam melawan pandemi Covid-19, salah satunya melalui program vaksinasi.
"Kita harus memegang teguh kesetaraan untuk memastikan pemulihan yang cepat dalam demokrasi seteraan adalah soal fairness," katanya dalam konferensi persnya, Kamis.
Menurut Retno, setiap orang harus memiliki kesempatan yang setara untuk melawan pandemi Covid-19.
Ia juga menyampaikan pengalaman Indonesia yang memastikan seluruh rakyat memiliki kesetaraan akses terhadap vaksin.
Baca juga: Wacana Vaksin Booster, Seberapa Perlu Kita Mendapatkannya?
"Dan hingga hari ini kami telah memvaksin lebih dari 142 juta orang. Angka ini hampir memenuhi target vaksinasi 40 persen populasi pada akhir 2021 sebagaimana ditetapkan World Health Organization (WHO)," ujar dia.
Sementara itu, pada level global, Indonesia juga berkontribusi mendorong kesetaraan vaksin antara lain dengan menjadi Co-Chair Covax AMC Engagement Group.
"Isu penguatan arsitektur kesehatan global ini saya sampaikan juga diangkat oleh Indonesia selama presidensi Group of Twenty (G-20)," ucapnya.
Selian kesetaraan vaksin, pemerintah Indonesia juga terus mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Periode Natal dan Tahun Baru 2022, Polres Tangsel Gelar Razia Prokes Covid-10
Adapun prokes yang dimaksud yaitu 6M, meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Bali Democracy Forum ke-14, Menlu Retno Tegaskan Pentingnya Kesetaraan Vaksinasi Covid-19".
Penulis: Sania Mashabi | Editor: Icha Rastika
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.