Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menteri Trenggono Sebut SKPT Rote Ndao Berpotensi Jadi Wisata Kuliner Ikan

Kompas.com - 01/12/2021, 13:13 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Rote Ndao, di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi besar untuk dijadikan lokasi pariwisata kuliner ikan.

Untuk itu, ia meminta para pengelola di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Rote Ndao, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah sebaik mungkin.

“(Adanya fasilitas) harus bisa dioptimalkan untuk membantu masyarakat dan nelayan di sini dalam peningkatan produktivitas,” tutur Trenggono, dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu (1/12/2021).

Hal tersebut disampaikan Trenggono saat berkunjung ke SKPT Rote Ndao, Rabu. Ia ditemani Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu.

Sebagai gambaran, SKPT Rote Ndao yang telah beroperasi sejak 2019 memiliki sejumlah fasilitas, di antaranya cold storage, pabrik es, pasar ikan, kolam labuh kapal, hingga breakwater.

Baca juga: Di Forum Internasional, Menteri KP Sebut RI Siap Terapkan Penangkapan Ikan Berkuota

Namun pemanfaatan berbagai fasilitas tersebut dinilai belum optimal. Oleh karenanya, Menteri Trenggono berpendapat perlu adanya perbaikan sejumlah fasilitas.

Ia pun meminta jajarannya untuk menata ulang infrastruktur SKPT agar pemanfaatanya bisa lebih optimal.

Diharapkan SKPT tersebut bisa menjadi pemicu peningkatan ekonomi daerah. Tidak hanya melalui kegiatan perikanan, tetapi juga pariwisata.

"Tolong Pak Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap didesain kembali. Ini bagus sekali jika ada fish market dan restoran apung untuk wisata karena (panorama) alamnya mendukung. Biar hidup di sini ekonominya," kata Trenggono.

Baca juga: Menteri KP: Bitung Akan Jadi Pusat Perikanan Kelas Dunia

 

Selain SKPT, Trenggono juga menyoroti kampung nelayan di Rote Ndao. Dia meminta jajarannya dan pemerintah daerah (pemda) untuk menata sejumlah kampung nelayan.

“(Kampung nelayan) bisa ditata dan dikembangkan menjadi lebih produktif dan menghasilkan perikanan berkualitas,” tuturnya.

Penting diketahui, saat ini ada nelayan dari 3.500 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Rote Ndao.

Sebagian besar dari mereka adalah nelayan tradisional yang menggunakan perahu untuk melaut. Sisanya menggunakan kapal ukuran 3 sampai 5 gross tonnage (GT).

Berdasarkan data yang dikumpulkan tahun lalu, jumlah tangkapan ikan secara keseluruhan adalah 3.696 ton dengan komoditas terbanyak kakap, kerapu, tongkol, dan tenggiri.

Baca juga: Ingin Lulusan AUP Jalankan Program Prioritas, Menteri KP: Kita Butuh Wirausaha Muda

Sementara itu, komoditas nonikan terbanyak adalah cumi-cumi, teripang, dan budi daya lobster.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com