Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Varian Omicron, Menkes: Tidak Perlu Panik

Kompas.com - 28/11/2021, 21:06 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tak perlu panik menyusul adanya varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron yang kali pertama ditemukan di Afrika Selatan.

"Jadi kita tidak perlu terlalu panik, terburu-buru mengambil kebijakan yang tidak berbasis data," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Minggu (28/11/2021) malam.

Budi meyakinkan kepada masyarakat bahwa Indonesia dan dunia saat ini sudah cepat dalam mengidentifikasi setiap kemunculan varian baru virus corona.

Baca juga: Menkes: Sampai Sekarang Indonesia Belum Teramati Adanya Varian Omicron

Hal itu tak lepas karena ketersediaan kapasitas laboratorium yang sangat mendukung dalam mengindentifikasi setiap kemunculan varian baru.

Dengan demikian, apabila muncul sebuah varian baru, pemerintah langsung bisa bergerak melakukan antisipasi.

"Kami ingin memastikan bahwa kemampuan jaringan lab sudah mampu untuk melihat penyebarannya di dunia, mengidentifikasi dengan cepat, dan membuat kita merespons kebijakan dengan cepat," tegas dia.

Baca juga: Ini Daftar 11 Negara yang Warganya Dilarang Masuk RI untuk Cegah Varian Omicron

Hingga kini sudah ada sembilan negara yang mengonfirmasi adanya kasus varian baru ini.

Kesembilan negara tersebut meliputi, Afrika Selatan 99 kasus, Botswana 19 kasus, Inggris 2 kasus, Hongkong 2 kasus, Australia 2 kasus, Italia 1 kasus, Belgia 1 kasus, Israel 1 kasus, dan Republik Ceko 1 kasus.

Selain itu, terdapat empat negara yang kemungkinan terdapat kasus varian baru ini. Keempatnya yakni Belanda, Jerman, Denmark, dan Austria.

Merujuk data tersebut, Budi memastikan pemerintah akan mengamati setiap adanya kedatangan warga dari luar negeri.

Hal ini dilakukan guna mengamati faktor risiko dari kedatangan warga tersebut.

"Kita lakukan ini bukan hanya untuk udara, tapi juga perbatasan pelabuhan laut dan juga darat karena pengalaman kita di Delta justru masuknya dari laut," katanya.

Untuk diketahui, pada Kamis (26/11/2021) pejabat Afrika Selatan mengumumkan munculnya varian baru virus corona di negara mereka.

Varian B.1.1.529 yang terdeteksi kali pertama di Botswana diketahui membawa banyak mutasi virus corona.

Menurut National Institute for Communicable Diseases (NICD) yang dikelola pemerintah setempat, sebanyak 22 kasus Covid-19 dari infeksi varian B.1.1.529 yang tercatat di negara tersebut setelah dilakukan pengurutan genom.

NICD mengatakan jumlah kasus varian baru Botswana yang terdeteksi dan persentase orang yang dites positif, menunjukkan peningkatan penyebaran yang cepat di tiga provinsi di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com