Namun, bagi Indonesia justru sebaliknya yang terjadi. Pandemi, sekalipun memilah jarak fisik maupun interaksi sosial antara individu, tidak serta-merta mengurangi kegiatan beramal.
Justru, di saat pandemi, semakin banyak aksi sosial hingga sumbangan sosial yang dilakukan. Tidak heran jika dibandingkan dengan indeks periode sebelumnya, Indonesia mengalami peningkatan skor. Pada pengukuran tahun 2018 lalu, misalnya, skor Indonesia 59 persen. Hebatnya, saat itu pun Indonesia duduk pada peringkat pertama.
Dengan hadirnya indeks ini, dapat disimpulkan inilah capaian tertinggi Indonesia sepanjang tahun 2021 dalam skala global. Setelah berbagai pengukuran indeks sebelumnya kerap menempatkan Indonesia pada posisi yang kurang prestisius.
Baca juga: Bantu Lawan Covid-19, CIMSA dan Campaign.com Salurkan Donasi Melalui Dompet Dhuafa
Tidak sampai pada posisi terbawah memang. Namun, hampir semua persoalan yang diukur secara global menempatkan negeri ini pada posisi tengah ke bawah. Indeks Persepsi Korupsi, misalnya, ranking ke-103 dari 180 negara. Begitu juga dalam ranking Human Development Index. Indonesia pada posisi 107 dari 189 negara yang diukur.
Menjadi nomer satu secara global memang luar biasa. Patutlah berbangga akan capaian semacam ini.
Sebenarnya, sempat pula ragu dengan capaian Indonesia. Bagaimana mungkin, sedemikian tinggi aksi sosial yang tumbuh di tengah masyarakat?
Hanya, keraguan cepat tersingkirkan. Pada bulan Oktober 2021, Litbang Kompas memublikasikan hasil survei di 34 provinsi yang menyinggung pula semakin tingginya ikatan sosial maupun solidaritas sosial masyarakat sepanjang pandemi.
Saat gelombang kedua pandemi (Juli 2021) mulai menerjang Indonesia, kohesivitas sosial masyarakat tergolong "tinggi", mencapai skor 18,50 dalam skala 5-25. Saat gelombang kedua mulai surut, bahkan kohesivitas sosial masyarakat Indonesia meningkat menjadi 18,76.
Hasil survei menunjukkan, ikatan sosial yang menguat diikuti pula oleh solidaritas sosial yang terbentuk. Pandemi Covid-19 memang telah mengusik segenap aktivitas kehidupan masyarakat. Tidak jarang warga masyarakat yang takluk dibuatnya.
Namun, di balik badai pandemi, faktanya solidaritas sosial justru semakin bertumbuh.