Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bestian Nainggolan

Peneliti senior Litbang Kompas, bergulat dalam penyelenggaraan survei opini publik sejak 1995. Lulusan Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.

Dalam Berdonasi, Indonesia Juara Dunia

Kompas.com - 16/11/2021, 17:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Bayu Galih

Namun, bagi Indonesia justru sebaliknya yang terjadi. Pandemi, sekalipun memilah jarak fisik maupun interaksi sosial antara individu, tidak serta-merta mengurangi kegiatan beramal.

Justru, di saat pandemi, semakin banyak aksi sosial hingga sumbangan sosial yang dilakukan. Tidak heran jika dibandingkan dengan indeks periode sebelumnya, Indonesia mengalami peningkatan skor. Pada pengukuran tahun 2018 lalu, misalnya, skor Indonesia 59 persen. Hebatnya, saat itu pun Indonesia duduk pada peringkat pertama.

Dengan hadirnya indeks ini, dapat disimpulkan inilah capaian tertinggi Indonesia sepanjang tahun 2021 dalam skala global. Setelah berbagai pengukuran indeks sebelumnya kerap menempatkan Indonesia pada posisi yang kurang prestisius.

Baca juga: Bantu Lawan Covid-19, CIMSA dan Campaign.com Salurkan Donasi Melalui Dompet Dhuafa

Tidak sampai pada posisi terbawah memang. Namun, hampir semua persoalan yang diukur secara global menempatkan negeri ini pada posisi tengah ke bawah. Indeks Persepsi Korupsi, misalnya, ranking ke-103 dari 180 negara. Begitu juga dalam ranking Human Development Index. Indonesia pada posisi 107 dari 189 negara yang diukur.

Menjadi nomer satu secara global memang luar biasa. Patutlah berbangga akan capaian semacam ini.

Sebenarnya, sempat pula ragu dengan capaian Indonesia. Bagaimana mungkin, sedemikian tinggi aksi sosial yang tumbuh di tengah masyarakat?

Hanya, keraguan cepat tersingkirkan. Pada bulan Oktober 2021, Litbang Kompas memublikasikan hasil survei di 34 provinsi yang menyinggung pula semakin tingginya ikatan sosial maupun solidaritas sosial masyarakat sepanjang pandemi.

Saat gelombang kedua pandemi (Juli 2021) mulai menerjang Indonesia, kohesivitas sosial masyarakat tergolong "tinggi", mencapai skor 18,50 dalam skala 5-25. Saat gelombang kedua mulai surut, bahkan kohesivitas sosial masyarakat Indonesia meningkat menjadi 18,76.

Hasil survei menunjukkan, ikatan sosial yang menguat diikuti pula oleh solidaritas sosial yang terbentuk. Pandemi Covid-19 memang telah mengusik segenap aktivitas kehidupan masyarakat. Tidak jarang warga masyarakat yang takluk dibuatnya.

Namun, di balik badai pandemi, faktanya solidaritas sosial justru semakin bertumbuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com