Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Sebut Pernyataan Nurdin Halid soal Peluang Ganjar Digaet Golkar Tak Kredibel

Kompas.com - 12/11/2021, 13:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Hendrawan Supratikno enggan menanggapi pernyataan soal terbukanya peluang pencalonan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 oleh Partai Golkar.

Ia menilai pernyataan itu tidak kredibel karena dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid, bukan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu, Airlangga Hartarto.

"Yang bicara siapa? Nah, kalau yang bicara ketua umum karena simbol dari partai, maka pernyataan itu kredibel," kata Hendrawan, saat dihubungi, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Golkar Buka Pintu bagi Ganjar, PDI-P Dinilai Perlu Hati-hati

Menurut dia, suatu pernyataan politik belum dapat dipercaya jika bukan berasal dari ketua umum partai.

Hendrawan menilai, Nurdin hanya ingin meramaikan pasar politik dengan pernyataan Golkar terbuka menerima Ganjar.

"Kalau yang bukan ketua umum, ranting-ranting, maka itu hanya berisik saja. Hanya test the water, hanya cek ombak saja, hanya membuat pasar politik jadi semakin seru," kata dia.

Lebih lanjut, Hendrawan menjelaskan bagaimana setiap pernyataan Ketua Umum partai politik mampu memengaruhi dinamika politik, termasuk soal pencapresan.

Ia juga menyebut, pernyataan ketua umum sedikit banyak mengikat, kredibel dan merepresentasikan partai.

"Kalau yang lain-lain itu hanya kanan yang gemerincing. Itu supaya industri politik ramai, sebenarnya tidak ada apa-apanya ya," tutur dia.

Baca juga: Nurdin Halid: Kalau Ganjar Pranowo Tak Dapat Tempat di Partainya, Golkar Terbuka

Sementara itu, terkait pencapresan 2024, PDI-P belum berencana mengumumkannya ke publik dalam waktu dekat.

Sebab, kata Hendrawan, pilpres masih terlalu jauh untuk dibicarakan.

"Jadi itu sebabnya jangan terlalu menari di gendang lawan. Jadi kita tenang-tenang saja. Semakin tenang kita, semakin kita disegani," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia membeberkan bahwa partainya akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada 11-13 Desember 2021. Menurut dia, Rakernas itu merupakan bagian dari konsolidasi internal PDI-P.

Namun, dia tak mengungkapkan bahwa rapat itu akan membahas seputar pencapresan 2024.

"Kemudian nanti ulang tahun partai Januari. Jadi kita rapikan barisan. Semakin kita rapi semakin disegani," pungkasnya.

Baca juga: Elektabilitas Tinggi, Ganjar Pranowo Dianggap Wajar Ditawari Golkar

Sebelumnya diberitakan, Nurdin Halid menyebut partainya membuka peluang untuk mencalonkan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024.

Hanya saja, dengan catatan apabila Ganjar tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan.

Kendati demikian, ia tidak mengungkapkan apakah Ganjar akan dicalonkan sebagai presiden atau menjadi wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Golkar yang akan diusung sebagai presiden.

"Nanti kalau misalnya Ganjar tidak mendapat tempat di partainya, ada Golkar terbuka. Apakah nomor satu atau nomor dua, itu soal nanti, kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri, pasti ada wakil," kata Nurdin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com