JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh angkat bicara atas menguatnya isu reshuffle di pemerintahan Presiden Joko Widodo belakangan ini.
Paloh menyatakan bahwa tidak terlalu penting reshuffle dilakukan.
"Tapi saya rasa, barangkali enggak terlalu penting-penting amat, untuk apa reshuffle?" ujar Paloh selepas membuka "Workshop Nasional Anggota Fraksi Nasdem DPRD Provinsi dan Kabupaten dan Kota se-Indonesia Gelombang II" di Hotel Redtop, Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Survei Politracking: 59,3 Persen Publik Setuju Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet
Kendati demikian, pendiri Partai Nasdem ini menegaskan bahwa perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
Isu reshuffle kabinet kembali mencuat setelah PAN bergabung ke koalisi partai politik pendukung pemerintah.
Dikutip dari tribunnews.com, relawan Presiden Joko Widodo, Jokowi Mania, memunculkan isu reshuffle yang akan dilakukan pada awal Oktober 2021.
"Selambat-lambatnya awal Oktober. Saya dapat info ter-update," kata Ketua Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, kepada tribunnews.com, Rabu, (8/9/2021).
Sementara itu, Juru Bicara Presiden saat itu, Fadjroel Rachman, mengatakan bahwa perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Baca juga: Dua Tahun Kabinet Indonesia Maju, Ucapan Terimakasih Pemerintah dan Isu Reshuffle
Oleh karenanya, ia belum bisa memastikan benar tidaknya isu yang belakangan beredar mengenai rencana reshuffle kabinet.
"Tidak ada seorang pun yang mengetahui apakah akan ada perombakan kabinet atau tidak, itu hanya berada di tangan Presiden Joko Widodo," kata Fadjroel di Istana, Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.