JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kerja Kabinet Indonesia Maju secara resmi genap berusia dua tahun pada hari ini, Sabtu (23/10/2021).
Lamanya masa kerja kabinet ini dihitung selang dua hari setelah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dilantik pada 20 Oktober 2019.
Masa kerja Kabinet Indonesia maju selama dua tahun ini tak lepas dari situasi pandemi Covid-19.
Bertepatan dengan dua tahun masa kerja kabinet, Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman menyampaikan ucapan terimakasih pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia atas gotong-royong dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Maruf, Ini Penjelasan Istana soal Kemungkinan Reshuffle Lagi
"Tema kami (untuk) dua tahun ini adalah berterimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas gotong-royong dan kesukarelaan salam bersama-sama mengatasi pandemi," ujar Fadjroel di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (22/20/2021).
"Terimakasih dari presiden, wakil presiden dan juga Kabinet Indonesia Maju atas kerja sama seluruh masyarakat. Sehingga kita akhirnya bisa mengendalikan pandemi," lanjutnya.
Menurut Fajdroel, ada tiga strategi yang membuat Indonesia dapat mengatasi pandemi dan dampaknya.
Ketiganya yakni, strategi kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi.
Apresiasi kritik mahasiswa
Selain kepada masyarakat, pemerintah juga berterimakasih atas kritik yang disampaikan mahasiswa kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan kinerja Kabinet Indonesia Maju.
Sebagaimana diketahui, pada Kamis (21/10/2021), Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi di depan Istana Merdeka.
"Kami mengatakan terima kasih juga kepada semua pihak yang selalu mengingatkan tidak henti-hentinya kepada pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada," tutur Fadjroel.
Baca juga: Pertemuan Jokowi-Jusuf Kalla di Gedung Agung Yogyakarta dan Kenangan Reshuffle Kabinet yang Mencuat…
Fadjroel mengatakan, unjuk rasa dan kritik dari berbagai pihak menandakan bahwa demokrasi di Indonesia masih berjalan dan baik-baik saja.
"Karena kalau tidak ada kritik itu berarti demokrasi tidak berjalan di republik ini," ujarnya.
Dalam aksi demonstrasi pada Kamis, perwakilan mahasiswa diterima oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.