Hingga saat ini, PPKM level 1-4 telah diperpanjang hingga lebih dari tujuh kali.
Terbaru, pada 18 Oktober 2021 pemerintah mengumumkan PPKM level 1-4 di Jawa-Bali diperpanjang selama 19 Oktober-1 November 2021.
Sementara itu, untuk PPKM level 1-4 di luar Jawa-Bali diperpanjang selama tiga minggu. Yakni selama 19 Oktober-8 November 2021.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan PPKM masih terus diperpanjang.
Baca juga: Ini Aturan Terbaru Pelaku Perjalanan Internasional ke Indonesia Setelah PPKM Diperpanjang
Luhut mengatakan, gelombang kasus infeksi Covid-19 berpotensi terjadi kembali bila PPKM dihentikan atau ditiadakan.
"Jadi, PPKM ini adalah alat kita untuk memonitor. Kalau dilepas, tidak dikendalikan, terus bisa ada gelombang (penularan Covid-19) berikutnya," kata Luhut.
"Kita sudah lihat pengalaman di banyak negara. Kita tak ingin mengulangi kesalahan yang dilakukan di berbagai negara lain," ujar dia.
Sehingga, dia menegaskan, pelaksanaan PPKM di Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali akan terus dilakukan. Dia menambahkan, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap hasil PPKM setiap seminggu sekali.
Dalam konferensi pers evaluasi PPKM pada 18 November 2021, Luhut mengatakan menjelaskan rincian keberhasilan pelaksanaan PPKM level 1-4 secara nasional.
Hingga 18 November, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sekitar 18.000 kasus. Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Jawa-Bali sekitar 7.000 kasus.
Kondisi ini disebutnya jauh menurun dibandingkan lebih dari 570.000 kasus aktif pada puncak penularan varian delta virus corona pada Juli 2021.
Baca juga: 13 Jabatan Dipegang Luhut sejak 2014, 7 Masih Aktif
Luhut juga menyebutkan, situasi pandemi Covid-19 terus terkendali pada tingkat yang rendah pada tingkat penularan.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 Indonesia dan Jawa-Bali masing-masing telah turun hingga 99 persen dari kasus puncaknya pada 15 Juli 2021.
Luhut melanjutkan, jika bisa melewati periode libur panjang Natal dan Tahun Baru maka Indonesia bisa masuk ke periode endemi Covid-19. Luhut memperkirakan, pada tahun depan Indonesia bisa menperoleh obat Covid-19.
"Kalau kita bisa melampauai Nataru ini dengan baik, pada Januari saya pikir kita sudah masuk pada endemi. Karena pada saat itu kita, saya kira, sudah mendapat obat antivirus ini," ujar Luhut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.