Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala LAN Tekankan Pentingnya Pemerintahan yang Kolaboratif

Kompas.com - 18/10/2021, 18:45 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat agenda prioritas pemerintah tidak berjalan mulus.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, kata dia, dibutuhkan pemerintahan yang kolaboratif guna menyelaraskan unsur pentahelix, yakni pemerintah, akademis, praktisi, media, dan komunitas masyarakat.

“Melalui tindakan kolaboratif ini diharapkan Indonesia mampu melalui krisis di masa pandemi saat ini,” jelasnya.

Dia mengatakan itu dalam acara The 3rd International Conference on Governance, Public Administration, and Social Science (ICoGPASS) bertema “Transforming Post Covid-19 Governance in Dynamic Society: Inclusivity, Accountability, Sustainability, Digitalization", Senin (18/10/2021).

Adi menjelaskan, reformasi tata kelola selepas pandemi Covid-19 harus beradaptasi dengan era pemerintahan kolaboratif, yaitu proses dan struktur pengambilan keputusan dan pengelolaan kebijakan publik yang melibatkan partisipasi masyarakat.

Baca juga: Kepala LAN Berharap ASN Bisa Jadi Agen Perubahan dalam Pelayanan Masyarakat

Pemerintahan ini secara konstruktif melintasi batas-batas lembaga publik, tingkat pemerintahan, atau publik dan swasta untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

Perlu diketahui, pemerintah telah menetapkan lima agenda prioritas 2019-2024, yaitu percepatan pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM), percepatan investasi, pengelolaan reformasi birokrasi yang responsif melayani publik, serta pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk kesejahteraan masyarakat.

“Namun target tersebut tidak dapat berjalan mulus dikarenakan pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air, sehingga menyebabkan rencana pemerintah mengalami hambatan di berbagai aspek,” sebutnya.

Pada aspek keuangan, jelasnya, selama pandemi Covid-19 terdapat penyesuaian anggaran yang mempengaruhi realisasi kegiatan kementerian atau lembaga.

Baca juga: Mantan Menkeu: Selama Herd Immunity Belum Tercapai, Pemulihan Ekonomi Berpotensi W-Shape

Adi menyebutkan, hal tersebut dikarenakan pemerintah tengah berfokus pada penanganan kesehatan dan perekonomian di masa pandemi saat ini.

“Maka, di sinilah peran pemimpin transaksional dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Presiden Indonesian Association for Public Administrator (IAPA) Agus Pramusinto menambahkan, pemerintah perlu mendorong peningkatan kapasitas SDM aparatur serta digitalisasi dalam meningkatkan pelayanan publik di masa kenormalan baru.

“Untuk mengurangi pelayanan tatap muka dan dialihkan kepada pemanfaatan teknologi informasi, maka inovasi dan terobosan terkait digitalisasi birokrasi penting dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik yang lebih berkualitas,” ujarnya.

Baca juga: Ancaman Tenggelam dan Pentingnya Digitalisasi Air di Jakarta

Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA) LAN Jakarta Nurliah Nurdin mengatakan, diskusi ilmiah internasional pada ICoGPASS III ini berfokus pada proses governansi pascapandemi dengan mempertemukan para akademisi di bidang administrasi dan ilmu sosial.

“Diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberikan sumbang pemikiran yang dapat mempercepat adaptasi governance setelah pandemi,” tandasnya.

Kegiatan The 3rd ICoGPASS ini mengundang beberapa narasumber internasional, antara lain General of the Eastern Regional Organization for Public Administration (EROPA) Philippines Alex Brillantes, Jr, Dekan University Utara Malaysia Ahmad Murtadha M, Director of Female Campus Islamic University Uganda Nabukeera Madinah S, dan Chief Director of the Public Policy Future Institute (PPFI) Korea Selatan Young Hoon Ahn.

Selain itu, parallel section yang dibagi menjadi 23 room ini berisi paparan hasil penelitian yang mengusung tema akuntabilitas, inklusif, digitalisasi, dan keberlanjutan. Lebih dari 200 hasil penelitian dipaparkan dalam kegiatan ini.

Baca juga: Dukung Kompetensi ASN, LAN Minta 24 Lembaga Pelatihan Terakreditasi Buat Terobosan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com