JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kudus, Jawa Tengah Ahmad Syaifuddin mengatakan, pihaknya fokus untuk memenuhi ketersediaan stok oksigen guna mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.
Ia mengatakan, tata kelola klinis dibutuhkan mengingat saat terjadi gelombang kedua Covid-19, Kabupaten Kudus kekurangan stok oksigen.
"Gelombang kedua benar-benar mengalami dan pusingnya minta ampun kalau kita kekurangan stok oksigen, terutama oksigen-oksigen yang likuid maupun tabung sama saja," kata Ahmad dalam diskusi secara virtual bersama Tim Mitigasi PB IDI, Selasa (12/10/2021).
Ahmad mengatakan, setelah melakukan evaluasi, pihaknya mengoptimalkan oksigen konsentrator.
Baca juga: Pemerintah Terima Bantuan Hibah 15 Unit Oksigen Konsentrator
Kabupaten Kudus, lanjut dia, mendapatkan beberapa bantuan oksigen konsentrator untuk dapat digunakan di tempat isolasi terpusat.
"Kemarin ada bantuan yang masuk ke Kudus sehingga itu akan kita optimalkan yang ada nanti di isolasi-isolasi terpusat sehingga mereka yang masuk ke rumah sakit itu memang dengan kriteria berat dengan saturasi yang sangat rendah," ujar dia.
Selain itu, Ahmad mengatakan, sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus juga memiliki oksigen likuid dengan kapasitas yang sudah diperbesar.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Siapkan Oksigen Generator hingga Isotank
Lebih lanjut, ia menekankan, sumber ketersediaan oksigen bergantung pada produksi dan distribusi sehingga dukungan dari pemerintah dan produsen sangat diperlukan.
"Kalau kami tetap kami menekankan tata kelola klinisnya, sama yang masuk ke RS yang membutuhkan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.