JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan memasang oksigen generator di sejumlah titik sebagai upaya antisipasi bila terjadi gelombang ketiga penularan Covid-19.
Budi menjelaskan, oksigen generator merupakan penghasil oksigen menengah yang dapat dipakai untuk mengisi tabung. Sehingga kebutuhan oksigen tidak lagi bergantung pada pabrik oksigen besar tapi cukup dengan memasang oksigen generator.
"Sekarang sudah kita pastikan ada 113 generator existing yang ada di Indonesia, pemerintah sudah mendapatkan baik donasi ataupun beli di sekitar 29 generator oksigen baru," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Jokowi: 58.000 Pelajar di 11 Provinsi Divaksinasi Covid-19 Hari ini
Budi mengatakan, oksigen generator itu akan dipasang di provinsi-provinsi yang kekurangan oksigen maupun dengan jalur suplai oksigen yang terhambat.
"Kalau misalnya terjadi lagi gelombang ketiga, kita sudah jauh lebih siap karena untuk seluruh provinsi di Indonesia at least ada pembangkit oksigen skala menengah," ujar Budi.
Budi menuturkan, pemerintah juga telah mendistribusikan 11.500 unit oksigen konsentrator ke rumah sakit-rumah sakit di seluruh Indonesia.
Ia menyebutkan, 20.000 unit oksigen oksigen konsentrator lainnya juga akan disalurkan ke rumah sakit-rumah sakit.
"Sebagai buffer kalau nanti terjadi gelombang yang ketiga sudah kita siapkan oksigen-oksigen konsentrasi yang bisa dipasang di sebelah ranjang," kata dia.
Baca juga: Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Rusun Nagrak dan Pasar Rumput Ditutup
Selain oksigen generator dan oksigen konsentrator, pemerintah juga memperkuat jalur distribusi oksigen dengan menggunakan isotank untuk mengangkut oksigen cair dari pabrik menuju rumah sakit.
Dalam materi paparan Budi, disebutkan bahwa terdapat 52 isotank yang tersedia hingga Desember 2021 mendatang.
"Kita bisa menggerakan oksigen-oksigen liquid ini untuk sakit rumah sakit besar yang berasal dari pabrik-pabrik yang memang hanya ada di beberapa titik di Indonesia ke seluruh pelosok Indonesia," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.