Selain itu, ada penambahan 58 pasien yang meninggal dunia sehingga total pasien tutup usia akibat Covid-19 menjadi 142.173 orang.
Perpanjangan PPKM
Pemerintah telah menyampaikan bahwa PPKM akan terus diterapkan selama pandemi Covid-19 belum berakhir.
Namun demikian, kebijakan yang semula diberlakukan tiap satu minggu sekali di Jawa-Bali itu kini akan diterapkan setiap dua pekan sekali di semua daerah.
"Namun, evaluasi tetap dilakukan setiap minggunya untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (13/9/2021) malam.
Baca juga: Pelonggaran PPKM, Wapres Sebut Konsumsi Masyarakat Tunjukkan Tren Positif
Kendati penularan virus sudah menunjukkan penurunan, Luhut meminta semua pihak tetap berhati-hati. Ia mengingatkan bahwa sejumlah negara mengalami lonjakan kasus lantaran warganya lengah menerapkan protokol kesehatan.
"Presiden mengingatkan kami untuk kita semua superwaspada menghadapi ini karena tidak mungkin tidak ada gelombang ketiga," kata Luhut.
"Kita jangan cepat-cepat euforia terhadap ini karena sangat mungkin terjadi hal-hal di luar dugaan kita, karena masih banyak ketidaktahuan kita mengenai varian Delta," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga berulang kali menyampaikan bahwa virus corona tidak akan hilang sepenuhnya dari muka bumi dalam waktu yang lama. Pandemi diprediksi bakal menjadi endemi.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat bersiap hidup berdampingan bersama Covid-19 dengan tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan ketat, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Tetaplah waspada dan jangan pernah lengah, Covid-19 tetap mengintai di sekitar kita," kata Presiden melalui akun Instagram resminya, @jokowi, Senin (27/9/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.