Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Jangan Lagi Ada Kasus Kekerasan di Pondok Pesantren

Kompas.com - 29/09/2021, 18:07 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengingatkan agar tidak ada lagi kasus kekerasan yang terjadi di pondok pesantren.

Hal tersebut menyusul munculnya berbagai kasus kekerasan di pondok pesantren, baik kekerasan fisik dan kekerasan seksual yang sangat mengkhawatirkan.

"Jangan lagi ada kasus kekerasan di pondok pesantren dalam bentuk apa pun. Anak ingin meraih pendidikan terbaik, harus didukung dan diwujudkan bersama," kata Bintang, dikutip dari siaran pers, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Menteri PPPA Sebut Perempuan Berperan Penting Pulihkan Ekonomi akibat Pandemi Covid-19

Menurut Bintang, munculnya peristiwa kekerasan di pesantren harus menjadi perhatian bersama seluruh pihak.

Perhatian harus diberikan, baik itu bagi pengelola pondok pesantren, pemerintah daerah, maupun masyarakat dan orangtua para santri.

"Semua lembaga pendidikan termasuk pesantren harus menjadi tempat yang aman bagi siswa atau santri untuk memperoleh pendidikan," ujar Bintang.

Bintang mengatakan, pengelola pondok pesantren harus menegakkan aturan sekolah ramah anak.

Baca juga: Menteri PPPA Sebut Perempuan dan Anak Tahu Solusi Tepat Atasi Ketimpangan

Kemudian, harus ditegaskan bahwa tidak boleh lagi ada kekerasan dalam bentuk apapun sebagai relasi kuasa baik dari senior, ustaz, musrif dan kyai, hingga pembina pesantren.

"Kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik dan profesional sebagai guru dan pendidik harus dihadirkan di lingkungan pesantren," ujar dia.

Bintang pun berharap, setiap orangtua dapat mempersiapkan anak-anaknya untuk memasuki lembaga pendidikan berasrama.

Kemudian, mempersiapkan anak untuk berinteraksi dengan dunia luar sekaligus menjaga diri terhadap siapa pun.

"Kami mendorong pentingnya lingkungan yang ramah anak baik dalam keluarga, sekolah untuk keberlangsungan pendidikan yang aman dan kondusif," ujar Bintang.

Hal tersebut dikarenakan Indonesia membutuhkan generasi yang kuat dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Songsong Indonesia Emas 2045, PPP Ingin Sandingkan Islam dan Demokrasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com