Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang PON XX, Belum Semua Kabupaten/Kota Punya Mesin Tes PCR di Papua

Kompas.com - 24/09/2021, 18:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Wilayah Papua Hasmi mengungkapkan kondisi pandemi Covid-19 di Papua menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Hasmi mengatakan, hingga 22 September 2021, kasus aktif Covid-19 di Papua mengalami penurunan dari periode Juli 2021. Saat ini, kasus aktif di Papua tercatat 460.

"Kemudian angka kesembuhan itu cukup menggembirakan sudah mencapai angka 96,1 persen atau 40.673 kasus, kemudian kematiannya yang sampai hari ini masih tinggi yaitu 2,8 persen atau 1.199 kasus," kata Hasmi dalam diskusi secara virtual, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Jelang PON XX, Vaksinasi Dosis Kedua di Papua Baru 13,9 Persen, Laporcovid-19: Masih Sangat Rendah

Hasmi juga mengatakan, positivity rate mengalami penurunan menjadi 1,42 persen dalam sepekan terakhir.

Kemudian, rasio tes per 1.000 penduduk per minggu sudah cukup baik.

"Rasio kontak erat per kasus hanya 1 banding 2,4 ini sangat terbatas, standar WHO itu satu kasus harus ditemukan kontak 30 ini sangat jauh dari standar," ujar dia.

Hasmi mengatakan, meski kasus Covid-19 menurun, terdapat kendala yang kerap dialami di Papua dalam penanganan Covid-19 yaitu belum semua kabupaten/kota memiliki mesin PCR.

Mesin PCR, menurut dia, lebih banyak tersedia di Kota Jayapura dibandingkan kabupaten/kota lain.

"Dari 6 Kabupaten ini jumlah PCR terpusat di Kota Jayapura 50 persen atau 8 alat PCR yang berfungsi di Kota Jayapura dan kabupaten yang lainnya itu semua spesimen dikirim ke kabupaten terdekat," kata dia. 

Dari aspek keamanan, Hasmi mengatakan, selama pandemi Covid-19, masih terjadi kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan TNI.

Baca juga: Anggota Komisi I Prediksi Surpres Calon Panglima TNI Dikirim Usai PON XX

Sementara itu, dari aspek budaya, masih banyak masyarakat di Papua yang percaya bahwa Covid-19 berasal dari roh jahat sehingga mereka sulit memercayai virus Corona dapat menular melalui pernapasan.

Bahkan, kata dia, 23 gereja di Papua bersatu menyatakan tidak percaya Covid-19.

"Membakar masker dan ini kalau tokoh agama hampir pasti banyak pengikut tak mau laksanakan prokes dan tolak vaksin," kata dia. 

PON XX Papua akan digelar tahun ini pada 2-15 Oktober 2021, di tengah situasi pandemi Covid-19.

Baca juga: Menpora Minta Presiden Jokowi Tak Dikaitkan dengan Polemik Ikon-Duta PON Papua

PON XX akan digelar bersamaan dengan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-16.

Pemerintah memastikan PON dan Peparnas akan disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com