Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel, Jokowi Ingin Impor Baja Ditekan

Kompas.com - 21/09/2021, 11:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik baja hot strip mill 2 (HSM) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Jawa Barat, Selasa (21/9/2021).

Jokowi berharap, dengan beroperasinya pabrik ini kebutuhan baja dalam negeri dapat dipenuhi.

"Jadi enggak ada lagi impor-impor yang kita lakukan, ini yang kita harapkan, sehingga, sekali lagi akan menekan angka impor baja negara kita yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor Indonesia," kata Jokowi.

Baca juga: Hari Ini, Jokowi Kunjungi Banten untuk Resmikan Pabrik hingga Pantau Vaksinas

Presiden mengatakan, konsumsi baja di Indonesia sangat besar dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Selama 5 tahun terakhir, kebutuhan baja Tanah Air meningkat hingga 40 persen.

Kebutuhan baja bukan hanya untuk pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembangunan berbagai industri, utamanya otomotif.

Melihat besarnya kebutuhan ini, Jokowi tidak ingin suplai baja hanya mengandalkan produk luar negeri.

Oleh karenanya, hot strip mill 2 diharapkan mampu menekan angka impor sehingga memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita harapkan nanti bisa menghemat devisa 29 triliun rupiah per tahun, ini angka yang sangat besar sekali," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Kunjungi Banten untuk Cek Vaksinasi, Disdik: 57 Persen Pelajar di Banten Sudah Divaksin

Jokowi mengatakan, proses produksi baja di hot strip mill 2 PT Krakatau Steel menggunakan teknologi modern dan terbaru.

Teknologi tersebut bahkan hanya ada dua di dunia, yakni di Amerika Serikat dan Indonesia.

Pabrik ini, kata Jokowi, memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 ton per tahun. Angka itu akan terus ditingkatkan hingga mencapai 4 juta ton per tahun.

Jokowi pun berpesan agar PT Krakatau Steel menghasilkan kualitas produk yang tinggi yang tidak kalah dengan produk impor, sehingga mampu memenuhi kebutuhan industri Tanah Air dan bersaing di pasar regional serta global.

"Saya titip kepada para menteri untuk terus mendukung para pelaku industri baja dan besi, mendukung BUMN kita agar menjadi profesional dan terus menguntungkan untuk mewujudkan klaster 10 juta ton industri baja di Cilegon. Ini yang ditargetkan akan terealisasi di tahun 2025," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com