Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepada Anak yang Direhabilitasi, Risma: Kalian Merupakan Anak Kebanggaan Ibu

Kompas.com - 10/09/2021, 16:50 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, tidak ada orang yang terlahir bodoh atau pintar, yang ada hanya orang malas dan rajin.

Hal tersebut disampaikan Risma saat menyapa dan memotivasi anak-anak yang memperoleh rehabilitasi di Balai Handayani Jakarta, Jumat (10/9/2021).

“Kalian merupakan kebanggaan ibu, apabila ada yang tanya kalian anak siapa? Jawab dengan lantang bahwa kalian adalah anak saya, anak Ibu Risma,” ucap Risma di hadapan anak-anak rehabilitasi.

Pada kesempatan tersebut, Risma berpesan agar anak-anak yang menjalani rehabilitasi dapat hidup lebih baik.

Ia mengingatkan, apabila seseorang bermasalah dengan hukum, maka akan kehilangan jati diri.

Baca juga: Kunjungi Balai Rehabilitasi Anak, Mensos: Bisa Kan Kalian Berubah?

Untuk itu, Risma meminta anak-anak rehabilitasi untuk membayangkan risiko yang menghadang pada masa depan, seperti masuk penjara, maupun terjangkit penyakit human immunodeficiency virus (HIV) atau acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

“Bisa kan kalian berubah? Bisa kan kalian berubah? Kalian pasti bisa,” ujar Risma, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

Dalam kunjungannya, Risma juga bertemu dengan dua anak korban sandera jaringan teroris. Satu di antaranya adalah korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf.

“Ayo yang tertarik dengan menjahit kita belajar jahit, kita usaha. Suatu saat kalau kalian pintar, ibu akan sekolahkan kalian jadi perancang mode atau yang lainnya,”, kata Risma memotivasi dua anak korban sandera teroris.

Baca juga: Bantu PPKS, Kemensos Salurkan Bantuan ATENSI Lebih dari Rp 810 Juta

Pada kesempatan yang sama, Risma mendatangi pula seorang anak korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berinisial RR.

RR adalah anak perempuan berusia 14 tahun yang berasal dari Tasikmalaya. Kini, kondisi psikologisnya tengah dipulihkan di Balai Handayani. Ia pun mendapat keterampilan kewirausahaan di sana.

Singkat cerita, lantaran hidup di tengah keluarga tidak mampu, RR terpaksa meninggalkan kampung halamannya dan bekerja di sebuah kafe di Bogor. Namun, ternyata ia dijual oleh laki-laki anggota sindikat perdagangan orang.

RR dipaksa melayani laki-laki dengan imbalan uang Rp 300.000, tetapi ia hanya menerima Rp 100.000 saja, karena sisanya dipotong oleh anggota sindikat perdagangan orang.

Baca juga: Masih Ada Bansos Tak Tepat Sasaran, Risma: Rumah Penerima Lebih Besar dari Rumdin Saya

Setelah mendapatkan perawatan kesehatan dan psikis di Balai Handayani, sekarang kondisi RR sudah lebih tenang.

Sementara itu, setelah mengunjungi anak-anak rehabilitasi di Balai Handayani, Risma menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner di Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Bambu Apus.

Harap Risma, SKA di Bampu Apus bisa terus berkembang, karena lokasinya cukup strategis dan didukung dengan suasana yang nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com