Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Gabung Koalisi Jokowi, Ketua Fraksi Tegaskan PKS Tetap Oposisi Konstruktif di DPR

Kompas.com - 02/09/2021, 13:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini mengatakan, PKS tetap menjadi oposisi yang konstruktif pasca resmi bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Menurut Jazuli, peran oposisi itu penting untuk menjaga demokrasi dan menghadirkan check and balances agar kinerja pemerintahan on the track dan berpihak pada rakyat.

"Sejak awal, kami sampaikan oposisi hadir untuk menjaga demokrasi, menghadirkan 'check and balances' agar pemerintahan tetap 'on the track' berpihak kepada kepentingan rakyat. Kami juga ingin menjaga kehormatan partai-partai yang sejak awal berjuang mendukung Pak Jokowi," kata Jazuli dikutip Antara, Kamis (2/9/2021).

Selanjutnya, ia menjabarkan bahwa oposisi konstruktif adalah mengawal jalannya pemerintahan dengan kritik yang membangun.

Baca juga: Setelah Gerindra, Kini Giliran PAN Gabung Koalisi Pendukung Pemerintah

Jazuli mengeklaim, hal itu sudah dan akan terus dijalankan PKS melalui cara mengevaluasi kinerja pemerintah setiap tahun.

"Karena setiap tahun, pemerintahan tentu punya tantangannya sendiri, tapi harus tetap ada ukuran atau parameter objektif yang digunakan sebagai patokan," jelasnya.

Sementara itu, pada bidang ekonomi, pemerintah juga dinilai harus mampu mengatasi permasalahan struktural ekonomi sehingga lebih berpihak pada rakyat.

Adapun hal itu, kata dia, sebagaimana dimaksud adalah ekonomi kerakyatan yang diamanatkan dalam Pasal 33 dan 34 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"PKS sebagai oposisi ingin menjadikan kedaulatan bangsa dalam berbagai dimensinya sebagai visi nasional karena ini syarat negara kita bisa maju dan keluar dari jebakan 'middle income trap' atau negara berkembang selamanya. Untuk itu diperlukan komitmen kebangsaan yang kuat dan kerja-kerja kolektif seluruh elemen bangsa," tutur dia.

Lebih lanjut, peran oposisi itu dalam rangka mewujudkan perekonomian Indonesia yang berdaulat di mana rakyat terlepas dari kemiskinan, kesenjangan semakin flat.

Artinya, kata dia, tingkat ekonomi dan distribusi kekayaan semakin merata di masyarakat.

Kemudian, dalam bidang sosial politik, PKS diklaim ingin menghadirkan politik yang bermartabat dan demokrasi yang sehat serta subtantif.

Menurut dia, jika ada perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar dan dapat ditengahi dengan dialog serta musyawarah.

"Istilahnya merangkul bukan memukul. Terus mengembangkan silaturahim kebangsaan dengan seluruh elemen dalam rangka mengokohkan persatuan, kerja sama, sinergi dan kolaborasi. Serta mengokohkan konsensus nasional yaitu Pancasila dan UUD 1945 sebagai kesepakatan bersama," imbuh anggota Komisi I DPR itu.

Sementara itu, di bidang ideologisasi dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, diharapkan semua pihak memiliki komitmen kebangsaan.

Komitmen tersebut, menurut dia, jangan hanya menjadi sloganistik. Sebab, ia mengingatkan bahwa Indonesia sebagai bangsa dengan banyak problematika dan tantangan membutuhkan persatuan, sinergi, kolaborasi dan solidaritas sosial nasional.

Diketahui, PAN resmi menyatakan bergabung dengan partai koalisi pemerintah. Keputusan itu diambil dalam rapat kerja nasional (Rakernas) II yang digelar pada Selasa (31/8/2021) di Rumah PAN, Jakarta Selatan.

Baca juga: Rakernas PAN Usulkan Zulkifli Hasan Maju di Pilpres 2024

"Rakernas menyetujui PAN berada di posisi partai koalisi pemerintah dalam rangka perjuangan politik untuk membawa kebaikan dan memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Sebelumnya, isu bergabungnya PAN dalam koalisi pemerintah terungkap setelah partai berlambang matahari terbit itu diundang Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan petinggi parpol koalisi, Rabu (25/8/2021) di Istana Negara Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com