Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum: Demokrat Pernah "Dihukum" Rakyat akibat Korupsi

Kompas.com - 30/08/2021, 14:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Benny K Harman bercerita bahwa partainya pernah "dihukum" oleh rakyat sesudah Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 mana kala internal partai banyak terjerat kasus korupsi.

Hukuman tersebut, cerita Benny, terlihat dari perolehan kursi di parlemen yang menurun pada Pemilu setelahnya. Padahal, Benny mengatakan bahwa Demokrat menjadi pemenang Pemilu 2009.

"Partai saya dulu tahun 2009 menjadi pemenang Pemilu, kemudian karena banyak masalah, korupsi di dalamnya, kita dihukum oleh rakyat dan hukuman itu dalam bentuk mendapatkan penurunan jumlah perolehan kursi di parlemen," kata Benny dalam acara diskusi publik virtual bertemakan "Jalan Panjang Mendorong Perubahan DPR" yang digelar Formappi, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Demokrat Harap PAN Merapat ke Istana untuk Rakyat, Bukan Perpanjang Masa Jabatan Presiden

Benny melanjutkan, partainya sudah menerima hukuman dari rakyat itu dan menganggap sebagai hal yang wajar dalam kehidupan berpolitik.

Hal yang wajar itu, maksudnya adalah bahwa masyarakat pasti mengawasi kerja-kerja partai politik yang didukungnya.

Oleh karena itu, partai politik dinilai harus transparan dalam setiap proses pengambilan keputusan internal.

"Partai politik harus transparan dalam mengambil keputusan. Ini harus dilakukan, kalau tidak, partai politik itu akan ditinggalkan oleh rakyat, oleh pendukungnya," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, kondisi tersebut juga sudah terangkum dalam hasil sejumlah lembaga survei tentang elektabilitas partai politik.

Menurutnya, hasil survei menyatakan bahwa partai politik yang semula mendapat banyak dukungan, lalu ketika politisi atau pejabat partai terjerat korupsi, elektabilitas partai akan menurun.

"Sejumlah survei belakangan ini memperlihatkan bagaimana partai yang semula mendapat dukungan tinggi, kemudian perlahan-lahan mengalami masalah," tutur dia.

Berkaca hal tersebut, Benny mengaku bahwa Demokrat sudah menjadikan pengalaman buruk sebagai refleksi dalam mengelola internal partai ke depannya.

Selain itu, guna menghindari pengalaman buruk kembali terjadi yang berefek pada "penghukuman" rakyat, Benny mengatakan bahwa partai politik perlu mengembangkan kultur demokrasi.

"Termasuk suksesi di internal partai dan menjunjung tinggi prinsip meritokrasi. Itulah soal tata kelola partai politik. Itu penting sekali," ucapnya.

Jika hal itu tidak dilakukan, kata Benny, publik hanya akan menganggap partai politik layaknya perusahaan dengan sejumlah saham yang dimiliki sekelompok orang.

Kemudian, ia juga menekankan adanya kedisiplinan yang ketat dalam partai politik terhadap para anggota atau kadernya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com