"Saya rasa, partai yang tidak punya tradisi atau menerapkan disiplin yang ketat, ya akan menjadi partai yang selalu membawa masalah dari dalam," imbuh Benny.
Catatan Kompas.com, Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia Rully Akbar mengatakan, merosotnya elektabilitas Partai Demokrat terjadi usai Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.
Pada dua pemilu itu, Demokrat berhasil menjadi pemenang. Namun tidak pada pemilu berikutnya.
Baca juga: Demokrat Minta Pemerintah Tidak Sibuk Selebrasi Dini Penanganan Covid-19
Diberitakan Kompas.com pada 24 November 2013, Partai Demokrat memiliki elektabilitas di bawah 10 persen.
Rully mengatakan, salah satu faktor Demokrat mengalami penurunan elektabilitas karena terlambat melakukan pelembagaan partai untuk mengembangkan semua perangkat dan kontrol sebagai partai antikorupsi.
Akibatnya, partai yang saat kampanye terasosiasi kuat dengan slogan antikorupsi justru dirundung korupsi struktural.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.