Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap Pesantren Jadi Wadah Pengembangan Ekonomi Syariah

Kompas.com - 09/08/2021, 10:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap keberadaan pesantren menjadi wadah pengembangan ekonomi, khususnya ekonomi syariah.

Apalagi, kata dia, Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren menyebutkan bahwa pesantren memiliki posisi strategis sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan sekaligus pemberdayaan masyarakat.

"Saya selalu berharap agar pesantren dapat turut serta menjadi wadah pengembangan ekonomi, khususnya ekonomi syariah," ujar Ma'ruf di acara Doa/Istighasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan RI ke-76 yang diselenggarakan Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) secara daring, pada Minggu malam (8/8/2021), dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Wapres Berhadap Covid-19 Segera Berlalu, Sebut Musibah Ujian kepada Manusia

Menurut Ma'ruf, saat ini pembangunan ekonomi bukan sekadar kebutuhan, tetapi merupakan perintah Allah.

Ma'ruf memastikan bahwa mengembangkan ekonomi adalah masalah agama yang sesuai dengan perintah syariah.

"Pemerintah Indonesia tengah mengembangkan ekonomi syariah. Pengembangan ekonomi pesantren adalah salah satu potensi pengembangan ekonomi syariah," kata dia.

Apalagi, ujar Ma'ruf, Indonesia saat ini memiliki sekitar 30.000 pesantren dengan santri yang berjumlah sekitar 4 juta orang.

Oleh karena itu, Ma'ruf pun berharap kehadiran Hebitren dapat memperkuat ekonomi pesantren.

Baca juga: Beri Jempol untuk Atlet Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020, Wapres: Kalian Luar Biasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com