Pelatihan itu, lanjut dia, mengajarkan bagaimana ikatan yang sederhana dari teknik menganyam. Baik dari pembuatan alat penangkapan ikan atau alat tangkap dari bahan utama yang terbuat dari tali sebagai alat perlengkapan.
Baca juga: Berantas Penangkapan Ikan Ilegal, KKP Gandeng Pengawas Perbatasan Australia
Lilly menjelaskan, menganyam tali atau rope splicing merupakan pembentukan sambungan semi permanen antara dua tali atau dua bagian tali yang sama, dengan membuka sebagian dan menjalin untaiannya.
Dalam hal itu, pada pembuatan alat penangkapan ikan, dibutuhkan keterampilan untuk membuat macam-macam simpul maupun menganyam atau splicing.
“Saya mencatat ada istilah yang disebut simpul delapan. Ada simpul bendera, simpul bendera ganda, simpul mati, sosok pangkal dan sebagainya. Nah, nanti apakah pelatih memberikan berapa macam,” ucap Lilly.
Ia berharap, pelatihan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh peserta, sehingga mereka bisa mendapat tambahan ilmu serta peningkatan keterampilan.
Baca juga: Wasekjen DPP Golkar: Kartu Prakerja Beri Peluang Peningkatan Keterampilan
Sementara itu, salah satu peserta mengatakan, pelatihan yang digelar merupakan pengalaman perdana yang sangat bermanfaat untuk ditularkan kepada masyarakat.
“Pelatihannya cukup menarik dan materinya bagus beda dengan yang lainnya,” ujarnya
Tak hanya pelatihan pakan ikan alternatif dan pembuatan alat tangkap, Kementerian KP menggelar pula “Pelatihan Teknik Perawatan Sistem Pendingin Motor Diesel Satu Piston”.
Adapun tujuannya, guna mengembangkan peningkatan kompetensi di bidang permesinan kapal perikanan, baik skala kecil maupun besar.
Baca juga: Tanggapi Putusan MK, Kepala PPATK Dorong Peningkatan Kompetensi Tangani Pencucian Uang
Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 169 peserta dari 28 Provinsi di Indonesia secara full online.
Untuk diketahui, motor diesel atau mesin pemicu kompresi merupakan motor pembakaran yang menggunakan panas kompresi.
Panas kompresi tersebut untuk menciptakan penyalaan dan pembakaran bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Kementerian KP berharap, adanya kegiatan pelatihan dapat membuat para pelaku utama memahami mekanisme sistem kerja pendingin pada motor diesel.
Baca juga: Mengapa Disebut Kereta Api Meski Bertenaga Diesel atau Listrik?
Dengan pemahaman mekanisme sistem, maka mereka dapat melakukan perbaikan secara mandiri, sesuai dengan standar pabrikan.
Sebagai informasi, pada kesempatan yang sama Kementerian KP juga menggelar kegiatan “Pelatihan Perbaikan dan Perawatan Akumulator atau Aki”.
Kegiatan tersebut difasilitasi oleh BP3 Tegal dan diikuti sebanyak 303 peserta dari 34 provinsi di Indonesia secara full online.
Perlu diketahui, aki merupakan alat penting yang dapat berfungsi sebagai penggerak mesin pada kapal maupun kendaraan bermotor.
Baca juga: Daftar Barang Mewah Selain Kendaraan Bermotor yang Bebas PPnBM
Untuk itu, pelatihan digelar bertujuan meningkatkan kompetensi masyarakat, khususnya para pelaku utama dalam melakukan perawatan dan perbaikan aki secara mandiri.
Kementerian KP berharap, melalui kegiatan tersebut, para pelaku utama dapat secara mandiri melakukan perbaikan hingga perawatan guna memperpanjang masa pemakaian aki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.