Sementara itu, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Hermanto berharap keberhasilan pada pelatihan produksi pakan alternatif dapat menjadi pilot project percontohan.
Baca juga: Bahaya Memberikan Pakan Cacing Sutra pada Ikan Cupang
“Saya sangat menyambut baik kegiatan pelatihan ini. Keberhasilan pada pelatihan pembuatan pakan alternatif dari para pembudidaya semoga dapat membuat Provinsi Sumbar sebagai penyuplai stok ikan untuk mewujudkan program gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan),” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Hermanto, para pelaku utama pada kegiatan itu dapat menerapkan kemampuan dalam memproduksi pakan secara mandiri yang berkelanjutan.
Hal tersebut, sejalan dengan program prioritas Kementerian KP dalam pengembangan kampung-kampung perikanan.
Salah satu peserta pelatihan, Zain mengatakan, kegiatan pelatihan ini sangat membantu, terlebih untuk para pembudidaya.
Baca juga: Investree dan Startup eFishery Salurkan Rp 30 Miliar untuk Pembudidaya Ikan
“Saya menjadi pembudidaya ikan nila sejak 2017. Saya selalu mengandalkan pakan pabrikan yang biaya produksinya sangat tinggi,” ujarnya.
Namun, kata Zain, dengan adanya pelatihan produksi pakan alternatif dapat menekan biaya produksi.
Terlebih, untuk biaya pakan lebih murah sehingga sangat membantu peternak ikan untuk membudidayakannya.
Selain pelatihan pakan, Kementerian KP juga berupaya meningkatkan keterampilan para pelaku utama, khususnya di bidang perikanan tangkap.
Guna mengimplementasikan hal tersebut, Kementerian KP melalui BRSDM turut mengadakan kegiatan “Pelatihan Teknik Menganyam Tali (Rope Splicing)” pada Selasa (3/8/2021).
Program itu juga difasilitasi oleh BP3 Medan dan diikuti sebanyak 234 peserta yang berasal dari 32 provinsi di Indonesia secara full online.
Plt Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, diperlukan adanya terobosan baru dalam kegiatan di bidang perikanan di masa pandemi Covid-19, khususnya pada perikanan tangkap.
Baca juga: Laporan: Bantuan Pemerintah di Sektor Perikanan Tangkap Picu Overfishing
“Meski di masa yang sangat sulit saat ini, kami tetap perlu adanya terobosan untuk meningkatkan kapasitas SDM. Kegiatan pelatihan itu merupakan hal penting untuk mendukung tren perkembangan teknologi penangkapan ikan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilia Pregiwati menyampaikan. pelatihan teknik menganyam tali ditargetkan untuk para anak buah kapal (ABK) yang berkaitan langsung dengan keselamatan di atas kapal.
“Jadi, dengan teknik menganyam tali akan mengajarkan pengetahuan khususnya untuk ABK, yang berhubungan dengan keselamatan di atas kapal,” ujar Lilly.