Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Minta Pemerintah Beri Sistem Perlindungan Kesehatan Fisik dan Mental bagi Nakes

Kompas.com - 09/07/2021, 13:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meminta pemerintah membuat sistem perlindungan fisik dan mental bagi para tenaga kesehatan.

Puan mengatakan, tenaga kesehatan harus mendapat perhatian karena berada di baris terdapan penanganan pandemi Covid-19 dan menghadapi risiko berkali-kali lipat dibanding kelompok lainnya.

"Tugas nakes bukan saja membantu kesembuhan para pasien Covid-19, tetapi juga menjaga dan melindungi dirinya serta keluarganya agar tidak ikut terinfeksi virus. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah membuat sistem perlindungan untuk nakes, baik secara fisik maupun mental," kata Puan dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Polisi Siapkan Lintasan Khusus bagi Nakes dan Pekerja Sektor Kritikal Saat PPKM Darurat

Puan mengaku mendapat laporan bahwa para tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 tidak mendapat banyak waktu untuk memulihkan kesehatan.

Ketika sudah dinyatakan negatif, para tenaga kesehatan mesti kembali bekerja karena rumah sakit kekurangan tenaga.

Oleh karena itu, politikus PDI-P tersebut berpendapat perlu ada sistem perlindungan bagi para tenaga kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental mereka.

"Teman-teman nakes ini kondisinya kelelahan, mengalami burn out, dengan beban kerja berat yang seakan tak ada ujungnya ini. Jam kerja semakin panjang dan ketidakpastian kapan pandemi berakhir mengancam kesehatan mental mereka," ujar Puan.

Ia pun mengingatkan, kesehatan fisik dan mental tenaga kesehatan sangat penting karena akan berpengaruh pada pelayanan kesehatan yang mereka berikan kepada masyarakat.

"Kesehatan mental nakes merupakan isu yang vital dan mendesak untuk diperhatikan pemerintah. Dengan tekanan kerja yang begitu besar, para nakes membutuhkan pelindungan fisik dan mental lebih besar lagi dari hari-hari biasa mereka bekerja," kata dia.

Di samping itu, Puan juga mengajak masyarakat luas untuk terus mengapresiasi para tenaga kesehatan yang sedang bekerja keras menangani pandemi.

"Atau kalau belum bisa mengapresiasi, minimal masyarakat, khususnya keluarga pasien, agar menhindari selisih paham atau tuduhan-tuduhan yang kontra-produktif kepada para nakes, sehingga tidak melemahkan mental dan fisik mereka,” ujar Puan.

Sebelumnya, Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) mengungkapkan, ada 1.031 tenaga kesehatan yang meninggal selama pandemi Covid-19 hingga 28 Juni 2021 lalu.

Baca juga: Wagub DKI Sebut 148 Nakes Positif Covid-19, Ini Penjelasan RS Premier Jatinegara

Sekretaris Jenderal Persi Lia Gardenia Partakusuma mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan data yang dihimpun oleh Persi bersama sejumlah organisasi lainnya seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

"Ini data nakes yang gugur yang kami kumpulkan bersama Persi, Apkesmi, IDI, PDGI, PPNI, 28 Juni kemarin menyatakan bahwa hampir 1.031 pejuang-pejuang kita telah gugur," kata Lia dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7/2021).

Sebanyak 1.031 tenaga kesehatan yang meninggal dunia itu terdiri dari 405 dokter, 43 dokter gigi, 328 perawat, 160 bidan, dan 95 tenaga kesehatan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com