JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mendapat bantuan alat-alat kesehatan dari Singapura yang tiba pada Jumat (9/7/2021).
Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), bantuan tersebut berupa 200 ventilator, 256 tabung oksigen kosong kapasitas 50 liter, masker, sarung tangan, alat pelindung diri (APD), tutup kepala, dan alat kesehatan lainnya.
"Dukungan tersebut dikirim melalui jalur udara dan akan terdapat beberapa dukungan yang akan dikirim melalui jalur laut," demikian keterangan yang tertulis, dikutip Kamis.
Baca juga: Beli 10.000 Unit Oksigen Konsentrator dari Singapura, Luhut: Hari ini Datang 30
Kedatangan alat-alat bantuan tersebut bersamaan dengan pembelian alat kesehatan lainnya dari Singapura yang dilakukan Indonesia.
Beberapa alat yang dibeli secara mandiri oleh pemerintah itu adalah 10.000 unit oxygen concentrator. Sebanyak 30 unit oxygen concentrator telah tiba di Tanah Air.
Selain dari Singapura, pada hari yang sama juga Indonesia akan kedatangan bantuan dari Australia.
Bantuan dari Australia adalah berupa 1.000 buah ventilator atau alat bantu napas.
Dukungan kerja sama dari negara lain juga ditawarkan kepada Indonesia, antara lain dari Amerika Serikat, Belanda, Australia, Jepang, Inggris, Singapura, UAE, India, dan China.
"Dukungan kerja sama yang ditawarkan antara lain berupa vaksin, obat-obatan maupun alat kesehatan lainnya. Indonesia mengapresiasi tawaran dukungan kerja sama tersebut," demikian bunyi keterangan tersebut.
Baca juga: Australia Beri Bantuan Oksigen, Ventilator, hingga Vaksin AstraZeneca ke Indonesia
Dalam beberapa kesempatan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kerja sama dan kolaborasi merupaka prinsip yang terus dikedepankan dunia.
"Hal tersebut bertujuan agar dunia dapat segera keluar dari pandemi bersama," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah telah berkomunikasi dengan Singapura hingga China untuk meminta bantuan terkait penanganan pandemi Covid-19.
Hal itu merespons tingginya lonjakan kasus virus corona di Indonesia beberapa waktu terakhir.
"Kalau ada yang bilang tadi perlu bantuan dari luar kita juga sudah komunikasi dengan Singapura, kita komunikasi juga dengan Tiongkok dan komunikasi juga dengan sumber-sumber lain," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).
Namun, saat itu Luhut belum menjelaskan secara detail bagaimana bantuan yang dimaksud.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.