JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya menyarankan agar strategi early over treatment diberlakukan untuk penanganan pasien Covid-19 di daerah.
Strategi ini diusulkan oleh lima organisasi profesi kedokteran yakni Perdatin, PDPI, PAPDI, IDAI, dan PERKI.
"Kelina daerah telah menyarankan bahwa strategi yang harus dilakukan adalah menerapkan early over treatment," ujar Wiku dalam siaran pers tertulis Satgas Covid-19, Selasa (22/6/2021).
"Strategi ini dilakukan ketika pasien rumah sakit yang sudah mengalami perbaikan gejala Covid-19 dapat segera dirujuk untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah," kata dia.
Baca juga: 120 Orang Ikut Tes Swab Antigen di Stasiun KRL, 6 Reaktif Covid-19
Dengan demikian, kapasitas rumah sakit menjadi lebih besar dan mampu menampung pasien dengan gejala sedang-berat lainnya.
Menurut Wiku, strategi ini adalah bagian dari peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien Covid-19.
Selain itu early over treatment, di daerah dapat pula dilakukan konversi tempat tidur rumah sakit.
Langkah lainnya yakni menyediakan fasilitas isolasi terpusat di masing-masing wilayah agar beban dapat terbagi dan rumah sakit tidak kewalahan menangani pasien.
"Apabila seluruh provinsi-provinsi ini mampu menurunkan penambahan kasus positif dan meningkatkan kesembuhan, maka dapat mendongkrak angka kesembuhan di tingkat nasional pula,” kata Wiku.
Sebelumnya, Wiku menuturkan, kasus penularan Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Baca juga: 25 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di TPU Jombang Tangsel Hari Ini, Terbanyak Selama Pandemi
Bahkan, mencapai rekor kenaikan kasus harian tertinggi selama pandemi pada pada 21 Juni sebanyak 14.536 kasus.
Kemudian, selama lima pekan terakhir, kasus baru positif Covid-19 selalu lebih tinggi dibandingkan angka kesembuhan.
"Selama lima minggu terakhir, kasus baru selalu lebih tinggi dibandingkan dengan angka kesembuhan, dengan puncak selisih 17.391 kasus pekan ini," ujar dia.
Oleh karena itu, menurut dia, tingginya kasus positif dibandingkan angka kesembuhan mingguan ini perlu mendapatkan perhatian dan menjadi target penanganan Covid-19.
Berdasarkan data hingga 20 Juni 2021, terdapat enam provinsi yang memiliki selisih besar antara kasus positif dengan angka kesembuhan.
Keenam provinsi ini berasal dari Pulau Jawa yaitu DKI Jakarta (selisih 13.032 kasus), Jawa Tengah (selisih 7.171 kasus), Jawa Barat (selisih 6.670 kasus), Jawa Timur (selisih 2.239 kasus), DI Yogyakarta (selisih 2.131 kasus) dan Banten (selisih 878 kasus).
Selain itu, Satgas menyoroti enam provinsi yang memiliki kasus aktif tertinggi.
Baca juga: BOR di Kota Bogor Capai 77,6 Persen, Bima Arya Minta RS Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19
Keenamnya yakni Jawa Barat (29.784 kasus aktif), DKI Jakarta (11.411 kasus aktif), Jawa Tengah (10.050 kasus aktif), Papua (8.799 kasus aktif), Riau (6.291 kasus aktif), dan Kepulauan Riau (3.431 kasus aktif).
"Satgas meminta kepada seluruh provinsi tersebut untuk segera memperbaiki kondisi Covid-19 di wilayahnya melalui evaluasi kebijakan yang diterapkan terkait kegiatan masyarakat," kata Wiku.
Perbaikan itu di antaranya dengan menyesuaikan aturan kapasitas kantor, pusat perbelanjaan, restoran dan tempat makan, tempat wisata, serta fasilitas umum lainnya yang rawan menjadi titik penularan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.