Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di DKI Melonjak, Anies Diminta Pertimbangkan Lockdown 14 Hari

Kompas.com - 22/06/2021, 15:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mempertimbangkan lockdown selama 14 hari ke depan seiring meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

"Jika di Jakarta lonjakan penularan Covid-19 pada kenyataannya tidak terkendali, maka ada baiknya opsi lockdown DKI selama 14 hari dipertimbangkan oleh Gubernur Anies Baswedan," kata Luqman, Selasa (22/6/2021), dikutip dari tribunnews.com.

Selain itu, Luqman mendesak agar vaksinasi Covid-19 di ibu kota dapat dipercepat untuk membentuk herd immunity.

Baca juga: Puluhan Warga Terpapar Covid-19, Dua RT di Kelapa Dua Wetan Jaktim Di-lockdown

Ia menilai, apapun kebijakan pembatasan yang dilakukan, mulai dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau lockdown, vaksinasi mesti menjadi prioritas.

"Semakin cepat target vaksinasi nasional 181 juta orang tercapai, semakin cepat pula akan terbentuk kekebalan komunal," ujar politikus PKB tersebut.

Ia mengatakan, vaksinasi merupakan solusi jangka panjang menghadapi pandemi Covid-19, sedangkan lockdown merupakan solusi jangka pendek untuk menekan kasus Covid-19.

"Tanpa keseriusan menjalankan program vaksinasi, skenario lockdown pun tidak berguna dalam jangka panjang," kata dia.

Ia juga mengatakan, apabila kebijakan lockdown diambil, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mesti berkoordinasi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu.

"Jika ada daerah yang akan mengambil keputusan penanganan Covid-19 di luar Instruksi Mendagri Nomor 13/2021, harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat," kata dia.

Baca juga: Foto Viral Jenazah Pasien Covid-19 Diangkut Pakai Truk, Pemprov DKI: Itu Simulasi

Pada Senin (21/6/2021), kasus baru Covid-19 di Jakarta bertambah 5.014 kasus. Dengan penambahan kasus tersebut, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta kini mencapai 479.043 kasus.

Lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota mulai terlihat sejak Mei 2021 atau tepatnya pasca-Lebaran Idul Fitri.

Namun, lonjakan kasus harian di atas 4.000 kasus berjalan selama lima hari berturut-turut sejak Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Mensos Risma Sebut Mikro Lockdown Pilihan agar Ekonomi Tetap Jalan

Akibatnya, ketersediaan tempat tidur isolasi maupun ICU khusus pasien Covid-19 di Jakarta mulai menipis.

Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk tempat tidur isolasi sudah mencapai 90 persen.

"Saat ini ada 90 persen keterpakaian tempat tidur isolasi di Jakarta, sedangkan ICU (intensive care unit) 81 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com