Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Lansia Baru 20 Persen dari Target, Kemenkes Ungkap Kendalanya

Kompas.com - 19/06/2021, 12:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkap bahwa saat ini progres vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia) baru 20 persen dari target 21, 5 juta orang.

Hal itu menjadi kendala dalam mencapai target mempercepat program vaksinasi Covid-19.

Nadia mengaku, lansia memiliki beragam alasan mengapa enggan mendaftar vaksinasi. Salah satu alasan yang diungkapnya adalah lansia mengalami ketakutan akan vaksinasi.

"Memang banyak sekali beberapa alasan mengapa lansia belum mau mendapatkan vaksin. Pertama, mereka takut. Kedua, karena mereka merasa punya komorbid, kalau kemudian divaksin, ditambah berita-berita tentang efek samping dari vaksin, mereka makin takut," kata Nadia dalam diskusi virtual Perspektif Indonesia "Menyiasati Lonjakan Covid-19" Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Libur Lebaran, Lonjakan Kasus Covid-19, dan Kekhawatiran Fasilitas Kesehatan Kolaps

Selain itu, menurut Nadia, banyak lansia yang menginginkan agar anak-anak mereka yang terlebih dahulu divaksinasi.

Ia mengatakan, para lansia beranggapan bahwa anak-anak mereka belum menjadi prioritas atau sasaran pada program vaksinasi.

"Kemudian adalah memang distribusi vaksin kita kan memang tidak bisa untuk satu kali memenuhi sasaran yang ada," ujarnya.

Sehingga, ia mengakui bahwa masih ada pemerintah daerah (pemda) baik kabupaten maupun kota yang belum memberikan layanan vaksinasi kepada lansia.

Hal ini karena beberapa pemda masih fokus merampungkan vaksinasi untuk satu kelompok masyarakat pemberi pelayanan publik.

"Karena memang kan distribusi vaksin itu bertahap. Jadi dengan distribusi vaksin bertahap itu mereka (pemda) menyelesaikan dulu nih untuk pemberi pelayanan publik, sehingga lansia itu belum terlayani seluruhnya," jelas Nadia.

Baca juga: Kirim Surat ke Jokowi, Masyarakat Sipil Minta Gerak Cepat Cegah Gelombang Ekstrem Covid-19

Kendati demikian, Nadia memastikan bahwa hingga kini stok vaksin masih banyak dan cukup memadai.

Ia menyebut, stok vaksin yang dimiliki pemerintah hingga kini hampir sebanyak 47 juta dosis. Vaksin itu juga siap untuk didistribusikan.

"Perlahan-lahan kita sudah distribusikan per minggu 3-5 juta dosis. Harapannya bisa segera dilakukan vaksinasi. Artinya kan jika 3-5 juta per minggu, kita mau menuju ke angka 1 juta dosis per hari ya untuk bisa divaksinasi seluruh Indonesia," tuturnya.

Meski begitu, diakui Nadia, hal tersebut masih berupa tantangan bagi Indonesia mengingat sampai hari ini pemerintah baru menjangkau angka 600.000 dosis per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com