Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei IPS: Dalam 7 Bulan, Kepuasan terahdap Kinerja Jokowi Turun Hampir 9 Persen

Kompas.com - 21/04/2021, 21:45 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menyebut, kepuasan masyarakat akan kinerja Presiden Joko Widodo mulai menurun.

Hal itu, ia katakan berdasarkan hasil survei IPS yang dilakukan sejak Maret hingga April 2021.

"Dalam kurun waktu lebih tujuh bulan september 2020-Maret 2021 kepuasan publik atas kinerja Jokowi menurun hampir sembilan persen," kata Nyarwi dalam diskusi daring, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Amnesty: Vonis Hukuman Mati Indonesia Tahun 2020 Capai Rekor Tertinggi di Masa Kepemimpinan Jokowi

Berdasarkan hasil survei pada Maret hingga April 2021, ada 52,6 persen responden yang puas atau sangat puas terhadap kinerja Jokowi.

Angka itu menurun dibandingkan hasil survei pada September 2020. Saat itu, 61,3 persen responden puas atau sangat puas dengan kinerja Jokowi.

Sementara itu, responden yang menilai kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu biasa saja pada survei Maret tercatat ada 29,9 persen.

Persentase tersebut meningkat dari yang sebelumnya sebesar 22,5 persen pada September 2020.

Begitu pula juga dengan persentase responden yang tidak puas atau sangat tidak puas dengan kinerja Jokowi pada Maret sebesar 15,5 persen sedangkan September 2020 sebesar 13,5 persen.

"Dari data ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi perlu gebrakan baru. Gebrakan baru seperti apa nanti kita diskusikan," ujar dia.

Baca juga: Survei IPS: 35,5 Persen Responden Puas terhadap Kinerja Wapres Maruf Amin

Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan cara wawancara tatap muka.

Jumlan responden sebanyak 1.200 dengan tingkat kesalahan atau margin of error sebesar 2,9 persen.

Adapun IPS menghasilkan beragam kajian yang terkait dinamika penerapan sistem dan kinerja lembaga demokrasi, sistem politik dan pemerintahan, komunikasi politik dan publik, kebijakan publik, pemasaran politik dan opini publik di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Baca juga: Jokowi: Untung Kita Tak Impor, Stok Beras di Bulog Cukup

Kemudian perkembangan posisi, peran, model kepemimpinan dan gaya komunikasi publik dan politik presiden dan wakil presiden dan unit pendukungnya serta persepsi publik atas kinerja dan tingkat kepercayaan publik pada mereka.

Kajian yang terkait dengan hal tersebut dipublikasikan dalam jurnal kajian kepresidenan yang dapat diakses secara terbuka sebagai sumber pengetahuan publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com