JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia memberikan tanggapan perihal isu perombakan atau reshuffle jilid II kabinet Indonesia Maju yang bakal diumumkan dalam waktu dekat.
Menurut Angkie, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
"Soal reshuffle, apapun isu yang beredar sepenuhnya adalah hak prerogatif Presiden. Kami tidak bisa mencampuri perihal seperti itu," ujar Angkie kepada wartawan di kawasan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2021).
Dia menyebut, pihaknya mendukung sepenuhnya hak prerogatif tersebut.
"Apapun langkah dari awal sampai akhir bapak Presiden yang bicara. Kami mendukung sepenuhnya hak prerogatif Pak Presiden," lanjutnya.
Baca juga: Politisi PKB Sebut Jokowi Bakal Reshuffle Anggota Kabinet Inisial M
Sebelumnya, isu pengumuman reshuffle kabinet akan diumumkan pekan ini dibenarkan tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Wacana reshuffle menguat pasca rencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta dibentuknya Kementerian Investasi.
"Pokoknya pekan ini. Mudah-mudahan kalau tidak ada aral melintang, pekan-pekan ini," kata Ngabalin saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).
Kendati demikian, Ngabalin belum dapat menyampaikan detail waktu pelaksanaan reshuffle.
Baca juga: Reshuffle Jangan Politik Dagang Sapi Lagi, Ini Sudah Periode Kedua...
Ia hanya menyebut, ihwal peleburan dua kementerian dan pembentukan kementerian baru sudah disetujui Presiden. Artinya, perombakan menteri Jokowi dilakukan tidak lama lagi.
Tidak dilakukan dalam waktu dekat
Namun, informasi yang diungkapkan Ngabalin itu dibantah oleh sumber internal Kompas.com dari Istana.
Menurut sumber tersebut, pengumuman mengenai reshuffle kabinet tidak akan diumumkan pekan ini.
“Pekan ini tidak ada (pengumuman reshuffle),” katanya, Jumat (16/4/2021).
Dia juga mengonfirmasi bahwa reshuffle kemungkinan belum akan dilakukan pekan depan.
"(Pekan depan) sepertinya belum," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.