JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, pemerintah akan meningkatkan kerja sama dengan Malaysia dan Filipina di sektor keamanan guna mencegah aksi penculikan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf.
Terutama, sebut Retno, peningkatan keamanan di wilayah perairan Sabah, Malaysia.
"Ke depan kita akan memperkuat aspek pencegahan dengan meningkatkan keamanan, di perairan Sabah, dengan otoritas Malaysia dan kerjasama kita dengan otoritas Filipina," Jelas Retno, pada acara Penyerahan 4 WNI Pada Pihak Keluarga, di Kantor Kemenlu, Jakarta, Senin (5/4/2021).
Retno menjelaskan kerjasama tersebut merupakan bagian dari upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah Indonesia agar tak ada lagi WNI yang diculik dan disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
Selain itu, upaya pencegahan juga dilakukan dengan membangun komunikasi intensif antara pihak Kemenlu dengan para WNI yang bekerja di kapal Malaysia.
Baca juga: Menlu: 44 WNI Pernah Disandera Abu Sayyaf Sejak 2016
"Kehati-hatian nelayan kita, di kapal Malaysia juga penting ditingkatkan. Kita juga akan melakukan komunikasi intens pada para pemilik kapal di Malaysia," sambung Retno.
Adapun menurut Retno, sejak tahun 2016 tercatat 44 WNI pernah menjadi tawanan Kelompok Abu Sayyaf.
Namun setelah 4 WNI dapat dibebaskan, saat ini sudah tidak ada lagi WNI yang menjadi tawanan kelompok teroris tersebut.
"Sejak tahun 2016 hingga saat ini tercatat 44 WNI korban penyanderaan Abu Sayyaf. Dengan pembebasan ini maka tidak ada WNI yang saat ini menjadi korban penyanderaan," paparnya.
Diberitakan sebelumnya 4 WNI yang sempat diculik dan ditahan Kelompok Abu Sayyaf berhasil dibebaskan oleh petugas keamanan gabungan Indonesia dan Filipina.
Keempat WNI itu menjadi tawanan sejak 16 Februari 2020.
Baca juga: Kemenlu Pulangkan 4 WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf ke Keluarga
Ketiga WNI yakni Arizal Kasta Miran (30), Arsad Bin Dahlan (41), dan Andi Riswanti (26) dapat dibebaskan pada Kamis (18/3/2021).
Sementara itu, Khairuldin Bin Yai Kii (15) bebas pada Minggu (21/3/2021).
Sebagai informasi Kelompok Abu Sayyaf kerap menjalankan aksinya dengan menculik dan menyandera para nelayan atau Anak Buah Kapal.
Kelompok ini biasa menjalankan aksinya untuk mendapatkan uang tebusan dari negara yang bersangkutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.