TNI AL sendiri sejauh ini sudah mempunyai 24 kapal perang jenis korvet.
Sama dengan kapal fregat, penamaan pada kapal-kapal korvet juga merujuk nama pahlawan Tanah Air.
Baca juga: Kapal Selam Alugoro-405, Alutsista Terbaru TNI AL
Antara lain, KRI Bung Tomo (357), KRI John Lie (358), KRI Usman-Harun (359), KRI Diponegoro (365), KRI Sultan Hasanuddin (366), KRI Sultan Iskandar Muda (367), KRI Frans Kaisiepo (368), KRI Fatahillah (361), KRI Malahayati (362), KRI Nala (363).
Kemudian KRI Kapitan Patimura (371), KRI Untung Suropati (372), KRI Nuku (373), KRI Lambung Mangkurat (374), KRI Cut Nyak Dien (375), KRI Sultan Thaha Syaifuddin (376), KRI Sutanto (377), KRI Sutedi Senoputra (378), KRI Wiratno (379), KRI Tjiptadi (381), KRI Imam Bonjol (383), KRI Teuku Umar (385), KRI Silas Papare (386), KRI Hasan Basri (382).
TNI AL sejauh ini telah mempunyai lima kapal selam dan beroperasi untuk menjaga keamanan di sektor laut.
Uniknya, kelima kapal selam dalam negeri selalu diberi nama-nama senjata sakti dalam dunia pewayangan: KRI Alugoro (405), KRI Cakra (401), KRI Nanggala (402), KRI Nagapasa (403), dan KRI Ardadedali (404).
Kapal selam terbaru, Alugoro, merupakan nama senjata berbentuk gada dengan ujung yang runcing dan dimiliki oleh tokoh Prabu Baladewa.
Baca juga: Kapal Selam Terbaru KRI Nagapasa Milik AL Tampil di HUT ke-72 TNI
Sedangkan Cakra diambil dari nama senjata milik tokoh Dewa Wisnu yang digambarkan berbentuk cakram tajam.
Lalu, nama Ardedali merujuk pada panah yang dimiliki tokoh cerita mahabarata Arjuna. Diceritakan bahwa ujung anak panah itu seperti burung dan memiliki jiwa.
Kapal Cepat Rudal
Kapal cepat rudal yang dimiliki TNI AL sebanyak 15 armada.
Penamaan kapal cepat rudal TNI AL seluruhnya merujuk pada nama-nama senjata tradisional sejumlah daerah di Indonesia.
Antara lain, KRI Clurit (641), KRI Kujang (642), KRI Beladau (643), KRI Alamang (644), KRI Surik (645), KRI Siwar (646), KRI Parang (647), dan KRI Terapang (648).
Selanjutnya, KRI Mandau (621), KRI Badik (623), KRI Keris (624), KRI Kerambit (627), KRI Sampari (628), KRI Tombak (629), dan KRI Halasan (630).