JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Selam terbaru milik TNI Angkatan Laut, KRI Nagapasa-403, tampil dalam parade pasukan dan alat utama sistem pertahanan saat upacara Hari Ulang Tahun ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (3/10/2017).
KRI Nagapasa-403 merupakan kapal selam kelas 209/1400 pertama dari tiga buah kapal selam sejenis yang dibangun di Korea Selatan dan Indonesia.
Penamaan KRI Nagapasa berasal dari senjata tokoh pewayangan Raden Indrajit yang berupa panah sakti Nagapasa.
Kapal perang milik TNI AL ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah air.
KRI Nagapasa 403 juga mampu berlayar lebih dari 50 hari dan menampung 40 kru untuk menunjang fungsi. Kapal selam ini dipersenjatai torpedo dengan fasilitas delapan buah tabung peluncur.
(Baca juga: Ini Kehebatan Kapal Selam Baru KRI Nagapasa 403 Milik TNI AL)
Kapal selam DSME209 produksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd ini dilengkapi sistem persenjataan terkini dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan.
Bahkan saat pameran industri pertahanan, Minggu (13/8/2017), Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo mengungkapkan bahwa kapal selam Nagapasa 403 akan dilengkapi dengan torpedo "Black Shark" buatan Italia.
KRI Nagapasa 403 adalah kapal selam pertama yang diterima Indonesia dari tiga kapal selam yang dipesan.
Menurut rencana, dua kapal dibuat di pabrik DSME, sedangkan satu kapal terakhir dibuat di Indonesia (PT PAL) sehingga diharapkan terjadi transfer teknologi.
Pembuatan kapal selam ketiga di PT PAL juga dapat disebut sebagai produksi bersama.
Sedangkan sembilan dari 12 kapal selam yang dibutuhkan oleh Indonesia diupayakan pembuatannya di dalam negeri.
Tidak hanya parade, TNI juga menampilkan latihan gabungan dengan menggunakan alutsista andalan dari masing-masing matra TNI.
(Baca: Rayakan HUT ke-72, TNI Gelar Upacara, Parade Pasukan dan Alutsista)
Sebanyak 5.933 orang akan mengikuti parade pasukan dan defile. Kemudian disusul dengan demo latihan gabungan.
TNI Angkatan Darat mengerahkan tiga unit Bush Master Kopassus, enam unit P6 ATAV Kopassus, tiga unit Junkie Kopassus, dan sembilan kendaraan tempur Anoa.