Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jokowi Jorjoran Bangun Infrastrukur?

Kompas.com - 24/03/2021, 13:37 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjelaskan empat manfaat pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Hal ini disampaikannya menjawab berbagai pertanyaan tentang mengapa pembangunan infrastruktur diutamakan di Indonesia.

Pertama, infrastruktur menurutnya membantu perkembangan peradaban masyarakat.

"Infrastruktur itu adalah membangun peradaban. Iya enggak? Sering tidak kita sadari bahwa infrastruktur itu bangun peradaban," ujar Jokowi saat meresmikan terminal Bandara Kuabang, Kabupaten Halmahera Utara, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Jokowi: Infrastruktur Tak Hanya soal Fisik, tetapi Membangun Peradaban

Presiden mencontohkan, sebelum ada jalan raya, masyarakat harus berjalan kaki jika akan bepergian dari Halmahera Utara ke Sofifi.

Saat sudah dibangun jalan raya, masyarakat bisa berkendara dengan sepeda motor, mobil atau naik bus.

Dengan demikian, masyarakat menjadi terbiasa menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.

"Setelah ada bandara ini, kita disiplin harus tepat waktu sebab datang ke bandara untuk terbang ke kota-kota lain jamnya telah ditentukan. Kalau terlambat kita akan tertinggal pesawat. Itu juga membangun kedisiplinan baru. Membangun peradaban baru," jelas kepala negara.

Jokowi melanjutkan, keberadaan infrastruktur juga mendukung daya saing dan kompetisi suatu daerah dengan daerah lain.

Ketiga, pembangunan infrastruktur pun bertujuan mencapai keadilan sosial bagi seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Jokowi: Terus Didorong Kerja Sama Pemerintah-Badan Usaha untuk Pembangunan Infrastruktur

"Yang dibangun bukan hanya di Jawa dan Sumatera saja, tetapi juga di luar kedua daerah itu. Sebab semua memiliki hak yang sama untuk punya jalan, airport yang baik," jelas Jokowi.

Keempat, pembangunan infrastruktur menurutnya dapat membangun persatuan dan kesatuan daerah baik antar kabupaten/kota, provinsi, pulau dan antarwilayah di Indonesia.

"Sehingga kita bisa bersatu. Dari Halmahera Utara bisa terbang ke Jakarta, ke Aceh, ke Kalimantan hingga ke Papua," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com