Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Inovasi Diperlukan untuk Hadapi Berbagai Perubahan

Kompas.com - 12/03/2021, 11:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, inovasi diperlukan untuk menghadapi berbagai disrupsi (perubahan mendasar) yang terjadi di masyarakat.

Selain itu, inovasi pun dibutuhkan untuk beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

"Inovasi dibutuhkan dalam menghadapi berbagai disrupsi dan tantangan serta inovasi dan kreativitas dalam memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat," ujar Hadi saat memberikan sambutan secara virtual dalam sidang terbuka senat akademik dalam rangka Dies Natalies ke-45 tahun Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Museum Satria Mandala Direvitalisasi, Panglima TNI Harap Museum Dapat Manfaatkan Teknologi

Selain itu, lanjut Hadi, Indonesia ke depannya membutuhkan SDM yang unggul. Untuk memperkuat kualitas SDM, menurutnya pendidikan karakter tetap diperlukan.

"Tidak lupa kita bangun karakter yang kuat sebagai modal dasar membangun SDM unggul untuk Indonesia maju," tegas Hadi.

"Knowledge is power, but character is more. Kesemuanya itu pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi kepada masyarakat," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi: Revolusi Industri 4.0 Buat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lama Jadi Usang

Hadi menyebut, negara menanti kiprah generasi penerus yang memiliki kompetensi keilmuan dan berkarakter baik.

Selain itu, mereka juga diharapkan punya kemampuan beradaptasi dan berinovasi.

"Bangsa dan negara kita menunggu kiprah generasi-generasi penerus bangsa yang berkarakter memiliki kompetensi unggulan, mampu berinovasi serta mampu bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com