Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Integrasi Teknologi Informasi Digital BSI Segera Dilakukan

Kompas.com - 25/02/2021, 12:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) turut mengintegrasikan teknologi digital yang dimiliki ketiga bank syariah yang dimerger.

Tiga bank syariah yang dimerger menjadi BSI adalah Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.

Ma'ruf menginginkan agar integrasi secara teknologi dan informasi digital itu dapat segera dilakukan.

"Saya ingin mengingatkan dari awal bahwa integrasi sistem teknologi informasi harus dilakukan dengan sesegera mungkin tanpa mengabaikan faktor security," kata Ma'ruf saat membuka rapat kerja nasional (rakernas) BSI secara virtual, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Wapres Minta BSI Tuntaskan Integrasi Operasional dan Mudah Diakses Masyarakat

Menurut Ma'ruf, BSI merupakan bank dengan aset dan nasabah yang cukup besar sehingga memungkinkan terjadinya upaya penyusupan.

Antisipasi itu, baik penyusupan untuk mengacaukan jalannya operasi maupun untuk mengalihkan aset secara ilegal.

"Untuk itu security dari sistem teknologi informasi yang digunakan harus dibangun dengan cermat sejak awal," kata dia.

Selain itu, Ma'ruf juga meminta BSI segera menuntaskan integrasi dalam kegiatan operasionalnya.

Sebab gabungan dari tiga bank, kata dia, maka berbagai standard operating procedure (SOP) harus segera diselaraskan.

"Baik dalam hal proses bisnis maupun manajemen risiko," kata dia.

Baca juga: Maruf Amin Ingin Kolaborasi Antar Lembaga Majukan Ekonomi Syariah

Oleh karena itu, Ma'ruf meminta agar BSI mampu menggabungkan keunggulan yang dimiliki saat menjalankan operasional layanannya.

Menurut Ma'ruf, dukungan sumber daya manusia (SDM) teknologi maupun jaringan BSI telah menjangkau 348 daerah atau 67 persen dari 515 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Ini harus dioptimalkan untuk menjadi solusi layanan keuangan syariah yang mudah diakses oleh masyarakat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com