Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta Masyarakat Tak Takut Saat Petugas Tracing Datang untuk Tes Covid-19

Kompas.com - 03/03/2021, 15:02 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat untuk tidak takut menjalani tes rapid antigen saat petugas melakukan tracing.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat berkunjung ke Desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Selasa (2/3/2021).

"Tidak boleh ketika mau di-tracing lari, lari ke hutan. Tidak boleh. Itu (tracing) untuk memastikan kalau dia sehat," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Cerita Anggota Satpol PP Berusaha Lari dan Terpaksa Diseret Saat Akan Disuntik Vaksin

Tracing atau penelusuran kasus merupakan salah satu langkah untuk melacak siapa saja yang telah kontak langsung dengan orang-orang positif Covid-19.

Tracing tersebut merupakan satu dari 3T (tracing, testing, treatment) demi menekan angka Covid-19 di Tanah Air.

Oleh karena itu, Muhadjir pun meminta pemerintah daerah menyosialisasikan pentingnya tracing kepada setiap warganya.

"Mohon disosialisasikan kepada warga kalau di-tracing jangan lari. Nanti kalau lari ternyata dia bawa Covid-19, nanti Covid-nya kemana-mana. Itu menyebabkan Covid-nya tidak teratasi," kata dia.

Baca juga: Panglima TNI Kerahkan 27.866 Babinsa untuk Tracing Covid-19

Sebelumnya, dalam kunjungan tersebut Muhadjir mendapat laporan dari pihak desa bahwa banyak masyarakat yang enggan melakukan rapid tes antigen untuk tracing kasus Covid-19.

Mereka lebih memilih lari dan kabur ketika akan dilakukan tracing oleh pihak dinas kesehatan.

Salah satu upaya tracing yang dilakukan saat ini adalah melalui Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.

"Pendekatan mikroskopis ini bertujuan untuk melakukan tracing atau menelusuri kasus," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com