Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemerintah Gunakan Istilah Vaksinasi Gotong Royong

Kompas.com - 01/03/2021, 17:15 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerbitkan peraturan tentang pelaksanaan vaksinasi dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Dalam Permenkes Nomor 10 Tahun 2021, vaksinasi jalur mandiri diberi nama vaksinasi gotong royong.

Vaksinasi gotong royong diikuti dan dibebankan kepada perusahaan. Vaksin diberikan gratis ke semua pekerja atau karyawan, keluarga, dan individu lain terkait.

Baca juga: Polemik Vaksinasi Gotong Royong

Lantas, kenapa program vaksinasi secara mandiri diberi nama vaksinasi gotong royong?

 

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi gotong royong merupakan semangat kebersamaan untuk membantu pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19.

"Karena gotong royong bersama mengendalikan pandemi Covid-19, jadi membantu pemerintah dalam mempercepat dan memperbanyak yang divaksinasi sehingga kekebalan lebih cepat terjadi," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Soal Vaksinasi Gotong Royong, Anggota Komisi IX Minta Pemerintah Transparan

Nadia membantah vaksinasi gotong royong dapat menciptakan ketidakadilan.

Sebab, kata dia, vaksinasi gotong royong akan menyasar masyarakat umum setelah kelompok prioritas selesai menerima vaksin.

"Yang tahap prioritas kan sudah kita lakukan sampai bulai April, Mei ini, dan kita mulai ke masyarakat umum yang artinya sama dengan pelaksanaan vaksinasi gotong royong," ujarnya.

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Akan Dilaksanakan, Ini Tanggapan Epidemiolog

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, pendataan jumlah peserta vaksinasi gotong royong ini dilakukan dengan sistem informasi satu data, berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK).

Dengan demikian, kesamaan data peserta antara vaksinasi gotong royong dan vaksinasi oleh pemerintah dapat dihindari.

"Ini pasti tidak akan double karena nomor NIK-nya ada satu," kata Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Kasus Eddy Hiariej Mandek, Wakil Ketua KPK Klaim Tak Ada Intervensi

Nasional
Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasdem Klaim Ratusan Suara Pindah ke Partai Golkar di Dapil Jabar I

Nasional
PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

PKB Masih Buka Pintu Usung Khofifah, tetapi Harus Ikut Penjaringan

Nasional
Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Temui Wapres Ma'ruf, Menteri Haji Arab Saudi Janji Segera Tuntaskan Visa Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Sinyal PKS Merapat ke Prabowo, Fahri Hamzah: Ketiadaan Pikiran dan Gagasan

Nasional
Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi 'May Day' 1 Mei Besok

Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi "May Day" 1 Mei Besok

Nasional
Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Menko PMK Ungkap Pembangunan Lumbung Pangan di Papua Tengah Bakal Selesai Tahun Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com